AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui potensi penjualan 29 unit helikopter serang Boeing AH-64E Apache Guardian dan peralatan terkait kepada Australia senilai 3,5 miliar dolar AS.
Januari lalu, Australia telah memilih Apache Guardian daripada AH-1Z Viper yang ditawarkan oleh Bell dan BAE Systems Australia.
AH-64E akan menggantikan helikopter Tiger buatan Airbus mulai tahun 2025 dalam program helikopter pengintai bersenjata Angkatan Darat Australia (ARH)
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengumunkan, paket 3,5 miliar USD sudah termasuk mesin T700-GE 701D, radar dan akuisisi target, sistem peringatan rudal, dan rudal AGM-114R Hellfire, roket berpemandu laser APKWS-GS, dan roket 2,75 inci.
Selain itu masih ada penerima video untuk integrasi dengan pesawat tak berawak (MUMT-X) dan kit udara ke udara untuk integrasi dengan pesawat tak berawak (MUMT-X).
Kemampuan MUMT dari AH-64E yang diakuisisi oleh Australia memberikan interoperabilitas Level 4 untuk kru.
Hal ini memungkinkan anggota awak untuk menerima video dari sistem udara tak berawak (UAS) di kabin, mengontrol sensor UAS, dan mengarahkan jalur penerbangan UAS.
AH-64E memiliki beberapa peningkatan dibandingkan model sebelumnya, seperti sistem Night Vision dan Modernized Target Acquisition (MTADS/PNVS) yang ditingkatkan.
Sistem ini mencakup laser inframerah terintegrasi baru yang memungkinkan penargetan lebih mudah dan gambar inframerah yang disempurnakan yang menggabungkan kemampuan penglihatan inframerah dan malam.
AH-64E juga dilengkapi dengan radio Terminal Taktis Kecil yang ditingkatkan, mencakup kemampuan Link 16 yang diperlukan untuk berkomunikasi dalam lingkungan bersama.
Sementara radar kontrol senjata yang diperbarui memiliki kemampuan untuk beroperasi dalam mode laut, memungkinkan Apache menjadi aset integral di sebagian besar lingkungan.
Australia berharap armada AH-64E Apache Guardian dapat dapat mencapai kemampuan operasional penuh pada tahun 2029.
Poetra M