Sah, N219 Nurtanio raih Type Certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan RI

N219PTDI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat N219 Nurtanio buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hasil kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) resmi mendapatkan Sertifikat Tipe atau Type Certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Type Certificate pesawat N219 diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono kepada Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro, disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Ruang Mataram di Gedung Kementerian Perhubungan RI, Jakarta pada Senin, 28 Desember 2020.

Proses sertifikasi pesawat merupakan bagian dari proses terpenting untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mengingat pesawat tersebut ke depannya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.

Sebagaimana hasil pengujian Dinas Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

“Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219 Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses sertifikasi ini,” kata Gita Amperiawan, Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI.

Bukan pertama kali bagi PTDI melakukan pengembangan produk. Pengembangan pesawat N219 dimulai pada tahun 2014 untuk tahap desain dan aplikasi Type Certificate, dilanjutkan dengan pembuatan prototipe pesawat pertama pada 2016 dan prototipe pesawat kedua pada tahun 2017.

Hal tersebut bersamaan dengan proses integrasi sistem di mana pada tahun tersebut merupakan awal mula proses pengujian untuk sertifikasi hingga akhirnya di akhir tahun 2020 berhasil memperoleh sertifikasi.

Selanjutnya, kata PTDI dalam siaran persnya, pesawat direncanakan masuk ke tahap komersialisasi pada tahun 2021.

Dengan selesainya sertifikasi, pesawat N219 diharapkan dapat menjadi awal dari kebangkitan kembali industri dirgantara Indonesia yang kemudian dapat membantu mengisi kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di pelosok Indonesia dan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.

Type Certificate untuk N219

Type Certificate untuk N219.

Direktur PTDI Elfien Goentoro mengakui betapa panjang dan rumitnya proses sertifikasi pesawat N219. Di antaranya adalah Document Certification, Conformity Inspection, Laboratory Test, Ground Test, Flight Test System & Performance.

“Ini akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia, untuk pertama kali berhasil menyelesaikan sertifikasi dari pesawat yang sepenuhnya merupakan hasil karya anak bangsa. Juga merupakan sebuah prestasi pertama dan luar biasa bagi PTDI dan DKPPU untuk dapat menyelesaikan evaluasi dan test bagi produk pesawat terbang nasional dengan kompleksitas sebesar ini,” ujarnya.

Ditambahkan, semua ini merupakan prestasi bangsa dan akan menaikkan wibawa bangsa Indonesia di dunia penerbangan internasional.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung keberlangsungan program pesawat N219, khususnya LAPAN, DKPPU, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Riset & Teknologi RI, Kementerian PPN RI/Bappenas, Kementerian BUMN RI, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut dan beberapa Universitas Negeri terkait. Ini akan menjadi titik awal kebangkitan PTDI dan saya yakin kelak akan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia,” lanjut Elfien.

Adapun untuk nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pesawat N219 berdasarkan hasil assessment oleh PT Surveyor Indonesia tahun 2019 adalah sebesar 44,69% dan PTDI dengan melibatkan berbagai industri komponen dalam negeri akan terus berupaya meningkatkan nilai TKDN pesawat N219 hingga mencapai lebih dari 50%, sehingga manfaat dari mengembangkan produk pesawat nasional dapat dimaksimalkan dan disebarkan pada industri UKM Nasional.

Hal ini sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri Riset & Teknologi RI/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro.

“Mudah-mudahan rantai nilai produksi atau industri pesawat indonesia bisa diwujudkan dan kita terus berharap meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 50% mudah-mudahan kita bisa segera naikkan di atas 50%. Dan tentunya sekali lagi kita berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal kebangkitan industri Dirgantara di Indonesia,” kata Bambang Brodjonegoro saat meninjau pesawat N219 di PTDI pada tanggal 11 Desember 2020.

Penyerahan Type Certificate N219

Penyerahan Type Certificate dari Kementerian Perhubungan kepada PTDI.

Produksi awal pesawat N219 akan dibuat empat unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia.

Untuk selanjutnya PTDI akan melakukan peningkatan fasilitas produksi dengan sistem produksi modern pada manufaktur, sehingga secara bertahap kemampuan produksi akan terus dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pesawat N219 pada akhirnya juga akan terdapat versi pesawat amfibi yang dapat lepas landas di permukaan udara selain di bandara biasa.

Diharapkan, dengan inovasi transportasi udara tersebut, di masa mendatang terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata Nusantara dengan cepat menggunakan pesawat N219 amphibi.

Saat ini pengembangan pesawat terbang N219 amphibi sedang dalam tahap Desain Pendahuluan, untuk kemudian tahap pengujian Prototyping & Structure Test, Development Flight Test dan dapat diperoleh ATC Award pada tahun 2024.

Penyerahan Type Certificate

Menteri Perhubungan menyaksikan penyerahan Type Certificate N219 kepada PTDI.

Pesawat N219 karya anak bangsa merupakan hasil kerjasama PT Dirgantara Indonesia dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana dan pada tanggal 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Pesawat ini diberi nama Nurtanio oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

N219 saat ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian pengujian sertifikasi dan telah resmi memperoleh Type Certificate dari otoritas kelaikudaraan sipil dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan RI.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *