AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat (AS) telah menentang rencana pembelian sistem pertahanan udara S-400 Triumf oleh Irak demi mempertahankan kelangsungan bisnis senjatanya.
AS khawatir, keberadaan S-400 akan menghilangkan hegemoni udara yang telah dikuasainya di Irak.
Pembelian sistem S-400 juga akan membatasi gerak pesawat-pesawat AS dan Israel di kawasan Timur Tengah.
Bila tidak dicegah, penjualan sistem persenjataan Rusia akan semakin besar
Lebih dari itu, bila S-400 berhasil masuk ke Irak, maka penjualan sistem persenjataan Rusia akan semakin besar di kawasan itu.
Baca Juga: Rusia nyatakan siap jual S-400 Triumf kepada Iran
Muhammad al-Badawi, Ketua Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak mengatakan hal itu kepada kantor berita Arab, Al-Maalomah, pada Senin, 23 November 2020.
“Alasan utamanya adalah untuk mencegah pihak Rusia memasarkan sistem pertahanan udaranya di kawasan, apakah itu Irak, kawasan Teluk Persia, Iran atau negara lain di Timur Tengah, karena hegemoni udara AS dan Israel akan kalah,” ujar al-Badawi.
AS sangat bergantung pada pendapatan dari penjualan senjatanya
Baldawi menambahkan, alasan lainnya adalah masalah keuangan. AS sangat bergantung pada pendapatan dari penjualan senjatanya.
“Oleh karena itu, setiap upaya Irak atau negara lain untuk membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia akan memicu sanksi ekonomi AS,” tambahnya.
Mengancam dengan CAATSA
Washington sebelumnya telah mengancam akan memberikan sanksi terhadap Irak melalui undang-undang yang disebut Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) sebagai konsekuensi yang mungkin terjadi dari kesepakatan pertahanan dengan Moskow.
Roni Sontani