ANGKASAREVIEW.COM – Helikopter multiguna Ansat buatan Kazan Helicopters, Rusia sukses melaksanakan uji ditching. Grup induk Russian Helicopters (bagian dari Rostec State Corporation) menyebutkan, Ansat saat ini sedang menyelesaikan tahapan uji ditching guna memperoleh sertifikasi dari Bandan Transportasi Udara Federal.
Dalam melaksanakan uji tersebut, Ansat dilengkapi beragam peralatan untuk pendaratan di laut. Saat sertifikat sudah didapat nantinya, artinya pihak pabrikan telah diperbolehkan melaksanakan modifikasi besar menambahkan kelengkapan-kelengkapan tersebut.
Sistem ditching pada heli Ansat di antaranya mencakup pemasangan infatable buoyancy chambers(ballonets), dua life raft (perahu karet), peralatan emergensi di laut, dan radio beacon.
Dengan peralatan-peralatan yang dipasang ini, saat dichting heli Ansat mampu bertahan mengapung di air selama 30 menit. Waktu yang tersedia ini cukup untuk melakukan penyelamatan diri menggunakan peralatan-peralatan yang disediakan.
CEO Russian Helicopters Andrey Boginsky mengatakan, pihaknya terus memperhatikan faktor-faktor keselamatan helikopter yang telah digunakan untuk pengangkutan penumpang, pasien, dan rawat medik udara ini.
Penambahan perlengkapan untuk ditching, ujarnya, memungkinkan heli Ansat digunakan untuk penerbangan ke fasilitas kilang minyak di lepas pantai atau sebagai heli SAR laut.
“Penggabungan performa yang tinggi dengan perlengkapan-perlengkapan yang dipasang, menjadikan heli Ansat sangat atraktif untuk penggunaan di bisnis penambangan minyak maupun layanan penyelamatan,” ujar Boginsky, Senin (6/11).
Ansat merupakan helikopter ringan dua mesin yang dapat melaksanakan peran multiguna. Heli ini didesain mampu mengangkut tujuh orang dan beroperasi pada suhu antara -45°С dan +50°С.
Roni Sontani