AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut AS (US Navy) dan Angkatan Udara AS (USAF) sedang menuntaskan pengujian rudal canggih gelombang mikro berdaya tinggi.
Pengujian rudal kontra elektronika yang dikembangkan sejak lima tahun terakhir ini dilaksanakan selama dua bulan di Naval Air Station China Lake, California.
Rudal dengan nama High-Powered Joint Electromagnetic Non-Kinetic Strike Weapon (HiJENKS) ini menggunakan teknologi gelombang mikro untuk menonaktifkan sistem elektronik musuh.
HiJENKS merupakan penerus Proyek Rudal Canggih Gelombang Mikro Berdaya Tinggi Kontra-elektronik milik AFRL (Air Force Research Laboratory), yang telah menyelesaikan pengujiannya satu dekade lalu.
Selain mengembangkan HiJENKS, AFRL juga membuat kemajuan pada versi yang lebih canggih dari Tactical High Power Operational Responder (THOR) menggunakan teknologi HPM (High-Power Microwave). Senjata ini untuk menonaktifkan kawanan drone yang mengancam pangkalan militer.
Platform generasi berikutnya dari rudal canggih ini diberi nama Mjölnir, penghormatan kepada palu dewa mitos Thor.
AFRL telah memberi Leidos kontrak 26 juta USD pada bulan Februari untuk mengembangkan prototipe Mjölnir dan mengirimkannya pada awal 2024, tulis Defense News.
-Jaden-