Tornado-G, Peluncur Roket Multilaras Terbaru Rusia Penerus BM-21 Grad

Tornado-GVitaly V. Kuzmin

ANGKASAREVIEW.COM – Dalam gelaran pameran pertahanan IDEX 2019 di Abu Dhabi, UEA pada 17-21 Februari, pabrik senjata Techmash Concern (bagian dari Rostec) Rusia memperkenalkan persenjataan baru berupa sistem peluncur roket multilaras terbaru, Tornado-G.

Sistem ini tidak lain merupakan pengembangan dari sistem peluncur roket lama BM-21 Grad kaliber 122 mm yang dibangun Uni Soviet sejak 1963 dan telah digunakan oleh lebih 50 negara.

Di ajang IDEX 2019, Techmash memang tidak membawa langsung sistem senjata yang dikembangkan sejak 2011 ini. Meski demikian, pihak produsen memutarkan video mengenai Tornado-G yang telah diuji coba pada 2017 itu.

Dikutip dari siaran pers Rostec yang diterima Angkasa Review kemarin, Tornado-G dilengkapi sistem pemandu dan kendali penembakan otomatis. Data misi penerbangan roket dapat diinput oleh operator ke dalam detonator langsung dari ruang kendali di kabin kemudi untuk sekaligus meluncurkan proyektilnya.

Sama seperti Grad, Tornado-G masih mempertahankan 40 tabung peluncur roket berkaliber 122 mm. Kaliber ini berukuran sama roket pada Grad dan dapat digunakan oleh kedua sistem peluncur.

Melengkapi Tornado-G Techmash juga memperkenalkan munisi baru roket tak berpemandu kaliber 122 mm yang dilengkapi hulu ledak fragmentasi dan eksplosif tinggi dengan kode 9M539.

Pemirsa AR, munisi yang dikempangkan di NPO SPLAV ini dibuat sebagai penghancur selter terbuka, kendaraan tak berlapis baja, pos komando, dan target-target sejenis. Jarak jangkau proyektil berkisar antara 5-20 km pada lingkungan beriklim -50C hingga +50C.

Tornado-G efektif digunakan untuk menyerang perkubuan di belakang bukit atau sasaran di balik cembungan.

CEO Techmas, Vladimir Lepin menerangkan, daya hancur roket ini enam kali lipat bila dibandingkan dengan proyektif framentasi eksplosif tinggi 9M22U yang menjadi proyektil standar Grad.

Ditambahkan oleh Direktur Industri Kelompok Senjata Rostec, Sergey Abramov, Tornado-G memiliki kecepatan tembakan lima kali lebih tinggi dan berdaya rusak lebih besa dibanding Grad.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *