AIRSPACE REVIEW – Militer Iran tengah melakukan latihan perang berskala besar di Torbat-e Jam, provinsi Razavi Khorasan. Dalam latihan ini berbagai macam sistem senjata digunakan. Diantaranya yang terlihat baru adalah sistem antidrone yang serupa dengan Rheinmetall Skynex buatan Jerman.
Namun sistem antidrone Iran ini dipersenjatai kanon kaliber 57 mm, sementara Skynex Jerman dengan kanon 35 mm.
Lebih jauh, desain turret yang dipasang pada truk KamAZ 6X6 Rusia tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan tank Soleimani 402 milik Angkatan Darat Iran.
Selama latihan perang, sistem senjata antidrone yang belum diketahui namanya ini disimulasikan menghadapi serangan drone dari lawan.
Sayangnya, belum tersedia informasi terbuka mengenai kinerja sistem pertahanan udara mobile terbaru Iran ini.
Seperti halnya Skynex 35 mm, selain untuk mengatasi drone, sistem pertahanan udara 57 mm Iran ini juga dapat diandalkan melawan pesawat dan helikopter yang terbang di ketinggian rendah.
Dalam menghadapi drone, sistem senjata pertahanan udara menggunakan kanon lebih murah dan efisien dibandingkan dengan yang menggunakan rudal.
Sistem senjata ini juga dapat diandalkan untuk melindungi aset stasioner seperti pangkalan militer, bandara, dan infrastruktur penting lainnya. (RBS)