Sebelum lengser dari jabatannya, Presiden Biden akan menggenjot bantuan militer baru senilai 6 miliar USD untuk Ukraina

Joe Biden_ APAP

AIRSPACE REVIEW – Pemerintahan Presiden Joe Biden berencana untuk menggenjot bantuan militer baru sekitar 6 miliar USD ke Ukraina dalam dua bulan ke depan sebelum lengser dari jabatannya dan digantikan oleh presiden terpilih Donald Trump.

Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan pada 7 November mengatakan, sekitar dua pertiga dari bantuan tersebut (4 miliar USD) akan diberikan dalam bentuk paket Otoritas Penarikan Presiden (senjata dan peralatan yang ditarik dari persediaan AS).

Sementara sepertiga lainnya (2 miliar USD) akan diperoleh baru sebagai bagian dari Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina.

Paket bantuan militer untuk Ukraina digenjot di tengah ketidakpastian apakah pemerintahan presiden terpilih akan terus mengirimkan bantuan ke Ukraina atau menyetopnya.

Seperti diketahui, saat kampanye Trump mengatakan akan menghentikan perang Rusia-Ukraina satu hari setelah ia menjabat sebagai Presiden AS.

Trump juga mengritik jumlah bantuan yang dikirim ke Ukraina dan bagaimana bantuan tersebut disusun. Walaupun, Trump tidak secara terbuka menentang paket bantuan senilai 61 miliar USD yang disahkan oleh Kongres pada bulan April lalu.

Paket Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina sejatinya memerlukan waktu lebih lama untuk dikirimkan karena merupakan pembelian baru. Namun dikatakan Singh bahwa Pentagon akan berupaya untuk setidaknya mendapatkan kontrak bantuan yang ditandatangani dan dilaksanakan.

“Itu dapat berlangsung lebih lama, tetapi sekali lagi, itu adalah komitmen dan kontrak yang telah ditandatangani oleh pemerintahan ini. Jadi kami berharap itu akan ditegakkan,” katanya kepada wartawan, dikutip Air & Space Forces Magazine.

Pengawas di Kantor Akuntabilitas Pemerintah dan Inspektur Jenderal DOD di sisi yang lain telah menyuarakan kekhawatiran tentang kurangnya pengawasan untuk beberapa bantuan Ukraina. Namun Singh menepis pertanyaan apakah ketergesa-gesaan untuk memberikan bantuan baru ini dapat merusak pengawasan.

“Kami sangat yakin dengan proses dan prosedur serta langkah-langkah yang telah kami terapkan dalam hal memberikan bantuan ke Ukraina,” katanya.

Singh tidak mengungkapkan jenis senjata apa yang akan dikirim Pentagon ke Ukraina dalam beberapa bulan mendatang, tetapi pertahanan udara dan amunisi udara kemungkinan akan terus menjadi fokus.

Pada bulan September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak sekutu untuk menyediakan lebih banyak di bidang itu. Ia mengatakan dunia memiliki cukup sistem pertahanan udara untuk memastikan bahwa teror Rusia tidak membuahkan hasil.

Tidak lama setelah itu, AS mengumumkan akan mengirim AGM-154 Joint Standoff Weapons (JSOW) ke Ukraina, bom luncur berpemandu presisi jarak menengah, udara-ke-darat, dengan jangkauan hingga 70 mil lebih.

Sebelumnya, Pentagon menyediakan bom berpemandu JDAM Extended Range, Small Diameter Bombs, dan rudal antiradiasi HARM. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *