AIRSPACE REVIE (airspace-review.com) – Korea Utara kembali melakukan uji coba senjata mautnya pada 14 Januari 2024, yakni rudal jarak menengah berbahan bakar padat baru yang dilengkapi hulu ledak hipersonik. Senjata ini lebih kuat dan sulit dideteksi lawan.
Korea Selatan dan Jepang mendeteksi aktivitas peluncuran tersebut, yang disebut dilakukan dari sebuah lokasi di dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Ini merupakan uji coba balistik pertama Korea Utara pada tahun 2024.
Peluncuran tersebut dilakukan dua bulan setelah Korea Utara mengatakan pihaknya berhasil menguji mesin rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat baru, Time mewartakan (14/1).
Sementara itu, Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan peluncuran rudal pada hari Minggu bertujuan untuk memverifikasi keandalan mesin bahan bakar padat dan kemampuan penerbangan hulu ledak hipersonik yang dapat bermanuver.
Laporan tersebut menggambarkan tes tersebut berhasil tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal tersebut terbang sekitar 1.000 km, sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Rudal balistik jarak menengah atau IRBM milik Korea Utara sebelumnya, seperti Hwasong-12 yang mungkin dapat mencapai pusat militer AS di Guam di Pasifik. Rudal ini didukung oleh mesin berbahan bakar cair.
Sedangkan rudal baru yang tak disebutkan identitasnya ini dibekali dengan propelan padat bawaan dapat dipersiapkan untuk diluncurkan lebih cepat dan lebih mudah untuk dipindahkan dan disembunyikan. Sehingga secara teoritis mempersulit musuh untuk mendeteksi dan mencegah peluncuran.
Korea Utara sejak tahun 2021 juga telah menguji senjata hipersonik yang dirancang melebihi kecepatan suara lima kali lipat.
Jika disempurnakan, sistem tersebut berpotensi menimbulkan tantangan bagi sistem pertahanan rudal regional karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.
-RBS-