AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Serangan terbaru pasukan Rusia terhadap beberapa kota di Ukraina pada 8 Januari 2024, ditengarai telah menggunakan drone kamikaze baru Shahed 238 yang dipasok oleh Iran.
Seorang anggota Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan melalui saluran media sosialnya mengenai intersepsi pertama yang berhasil terhadap drone Shahed 238 tersebut.
Diklaim, drone yang dilengkapi dengan mesin jet mini ini, berhasil ditembak jatuh di Ukraina tengah.
Jika laporan ini benar, maka menandai kemunculan pertama Shahed 238 dalam konflik kedua negara bertetangga pecahan Uni Soviet tersebut.
Gambar puing-puing Shahed 238 dibagikan di saluran Telegram. Terlihat beberapa pecahan, termasuk bagian yang tampaknya berasal dari saluran masuk mesin drone yang dipasang di atas.
Selain itu, puing-puing tersebut tampaknya berisi turbin jet kecil dan beberapa jenis unit kendali.
Perlu diketahui, Shahed 238 merupakan versi lanjutan dari drone kamikaze Shahed-136. Drone ini baru diluncurkan pada November 2023 lalu, dan memiliki peningkatan yang signifikan.
Peningkatan penting pada Shahed 238 adalah kemampuan untuk menavigasi targetnya secara mandiri. Fitur ini meningkatkan fleksibilitas operasional drone dibandingkan dengan pengoperasian manual yang dibutuhkan oleh drone versi lama.
Peningkatan ini memperluas jangkauan drone dan mengurangi kebutuhan stasiun relay di dekat target.
Lalu dimasukkannya delapan aktuator, dibandingkan dengan empat aktuator pada Shahed 136, mewakili perbedaan utama lainnya.
Aktuator memainkan peran penting dalam mengendalikan berbagai aspek penerbangan drone, termasuk stabilitas, kemampuan manuver, dan manajemen muatan.
Belum tersedia informasi mengenai jenis mesin tutbojet apa yang digunakannya. Diperkirakan kecepatan maksimum Shahed 238 mencapai 550 km/jam.
Sementara Shahed 136 yang bermesin piston MD550 hanya memiliki kecepatan maksimum 185 km/jam saja.
-RBS-