AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turkiye untuk pertama kalinya akan memamerkan drone kamikaze Azab di pameran IDEF (International Defence Industry Fair) di Istanbul pada 25-28 Juli 2023.
Drone yang dibuat oleh perusahaan teknologi Turkiye, Robit Technology, ini mengadopsi platform drone bersayap delta yang memiliki kapasitas muatan besar dan telah berhasil melewati semua uji terbang.
“Kami telah melakukan semua uji terbang. Kami beralih ke uji amunisi. Kami akan melakukan uji amunisi dalam beberapa bulan mendatang,” Selçuk Fırat, direktur produk di Robit Technology, mengatakan kepada Anadolu Anadolu Agency (AA), Maret lalu.
Uji amunisi diharapkan akan selesai pada akhir kuartal ketiga tahun ini, kata Fırat.
“Kami siap produksi. Kami akan bisa memenuhi pesanan yang akan datang,” tambahnya.
Ditambahkan bahwa Azab yang memiliki lebar sayap 2 meter dapat mengangkut muatan hingga 15 kg.
Drone ini dapat dioperasikan dalam berbagai mode, seperti lempar-dan-lupakan, jelajah bebas, atau dengan bantuan operator yang dapat mengarahkan Azab ke target menggunakan kameranya dari jarak 200 km.
Drone juga dapat langsung menjangkau dan menghancurkan target dengan koordinat GPS yang disediakan.
Amunisi khusus dapat diproduksi untuk Azab maupun menggunakan hulu ledak yang sudah ada di pasukan keamanan. Disebutkan bahwa mortir, senjata tank, dan amunisi RPG dapat diintegrasikan ke dalam Azab dengan sangat mudah.
Firat juga menjelaskan bahwa perusahaan telah mengembangkan ketapel listrik 3 meter untuk meluncurkan Azab T150.
Sementara Azab T200 memiliki ketapel 6 meter dan dapat diluncurkan dari truk atau kontainer setelah sistem roket yang saat ini masih dikembangkan selesai.
Firat telah mempresentasikan Azab kepada Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) dan menerima umpan balik positif.
Disebutkan bahwa UCAV ini siap untuk digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki maupun untuk diekspor ke negara lain.
-KMZ-