AS akan bangun infrastruktur untuk penempatan permanen 12 jet F-15SG Singapura di Pangkalan Angkatan Udara Andersen Guam

F-15SGReddit

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk penempatan permanen 12 jet tempur F-15SG di Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.

Langkah ini diungkapkan dalam proposal revisi pangkalan udara tersebut yang diarahkan untuk meningkatkan infrastrukturnya sejalan dengan inisiatif strategis di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam siaran pers Pangkalan Angkatan Udara Andersen disebutkan, Angkatan Udara AS (USAF) pertama kali mengeluarkan pemberitahuan rencana ini pada tanggal 20 April 2021.

Pemberitahuan tersebut menandakan niat USAF untuk melakukan pernyataan dampak lingkungan atas usulan peningkatan infrastruktur di Andersen AFB.

Setelah menyelesaikan periode pelingkupan pada bulan Mei 2021, USAF menghentikan sementara Pernyataan Mengenai Dampak Lingkungan (EIS) untuk menilai kembali cakupannya dan mempertimbangkan persyaratan inisiatif strategis yang terus berkembang di kawasan Indo-Pasifik serta bagaimana tindakan yang diusulkan dapat mendukung hal tersebut dengan sebaik-baiknya.

Periode penjajakan berikutnya sedang berlangsung untuk proposal yang direvisi. Proposal ini untuk mengakomodasi hingga 12 pesawat tempur F-15SG Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) di Andersen AFB dan membangun infrastruktur di pangkalan udara tersebut.

Sebagaimana dinyatakan oleh USAF, tujuan dari program ini adalah untuk menyediakan infrastruktur penting yang meningkatkan postur AS di sebelah barat garis tanggal internasional dan untuk memfasilitasi penempatan dan pengoperasian pesawat tempur RSAF di Andersen AFB untuk memenuhi persyaratan pelatihan.

Lokasi peningkatan pangkalan akan dilakukan di sudut barat laut pangkalan udara dan tempat penyimpanan amunisi.

Jangka waktu konstruksi diproyeksikan berlangsung selama tiga hingga tujuh tahun, mencakup berbagai elemen seperti trotoar lapangan terbang, hanggar pesawat, bangunan pemeliharaan dan utilitas, sistem bahan bakar, pagar dan utilitas, jalan raya dan parkir, infrastruktur pengelolaan air hujan, dan majalah yang tertutup tanah.

Angkatan Udara mencatat bahwa sekitar 209 hektare akan terganggu selama pembangunan konstruksi.

Menyoroti keserbagunaan infrastruktur yang diusulkan, dinas tersebut menyatakan bahwa mereka dapat mendukung tidak hanya armada F-15 tetapi juga Departemen Angkatan Udara (DAF) lainnya, komponen layanan, dan pesawat atau misi negara mitra yang beroperasi dari Andersen AFB.

Pembangunan dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan tahun 2025.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *