AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produk alutsista buatan China telah banyak menjadi pilihan di negara-negara Afrika, terutama dengan anggaran militer yang terbatas.
Selain harga lebih terjangkau, China juga tak banyak memberikan syarat untuk pembelian produk militernya.
Salah satu negara Afrika yang baru saja mengakuisisi produk Negeri Tirai Bambu tersebut adalah Zimbabwe.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa melalui akun Twitter-nya pada 12 Desember, memberitakan penerimaan sejumlah peralatan militer dari China senilai sekitar 28 juta dolar AS.
Pengiriman yang dilakukan di Brigade Mekanik Inkomo, barat laut Harare, mencakup berbagai jenis peralatan militer canggih.
Di antaranya adalah panser kanon Norinco PTL-02 (dikenal juga sebagai WMA-301 6×6) dan sejumlah panser pengangkut personel lapis baja (APC) WZ551 6×6.
Selain kendaraan tempur tersebut, kiriman juga berupa ambulans, alat pemurni air, kapal patroli, dan minibus, serta berbagai senjata perorangan seperti senapan sniper, senapan mesin, dan pistol.
Kantor Presiden dan Kabinet (OPC) menggambarkan akuisisi ini sebagai pembaruan signifikan bagi angkatan bersenjata negara tersebut.
Khusus mengenai PTL-02, adalah panser kanon 105 yang digunakan untuk bertempur melawan tank atau kendaraan tempur lapis baja lainnya.
Dikembangkan Norinco berdasarkan panser WZ551 6×6 yang dilengkapi dengan kanon tank 105 mm yang dirancang untuk recoil rendah, sehingga meningkatkan kemampuannya menembakkan berbagai amunisi tank 105 mm.
Selain itu PTL-02, dapat meluncurkan rudal antitank dengan jangkauan tembak maksimum 5 km.
-RBS-