AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Brasil, Pemerintah Swedia, dan dua pabrik pesawat masing-masing negara yaitu Embraer serta Saab, sedang melakukan negosiasi pengadaan jet tempur F-39 Gripen dan pesawat angkut multiperan KC-390 Millennium.
Delegasi dari kedua negara saat ini masih dalam tahapan menuntaskan pembicaraan mengenai bagaimana mekanisme serta kesepakatan yang akan dicapai.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Kamis (23/11) telah menerima delegasi otoritas dan pengusaha Swedia.
Mereka membahas pembelian jet tempur F-39 Gripen gelombang kedua oleh Brasil dan penjualan pesawat angkut multiperan KC-390 untuk Angkatan Udara Swedia (Flygvapnet).
Pertemuan yang diadakan di Palácio do Planalto tersebut dihadiri oleh Presiden Saab Micael Johansson dan eksekutif terpenting Swedia Marcus Wallenberg yang mengepalai grup Investor AB.
CNN Brazil melaporkan, jika pembelian empat pesawat KC-390 oleh Swedia selesai, maka Pemerintah Brasil harus membeli jet tempur Saab Gripen (F-39 Gripen) gelombang kedua sebanyak 14 pesawat.
Seperti diketahui, Brasil telah membeli 36 jet Gripen E/F dari Saab Swedia, terdiri dari 28 F-39E dan 8 F-39F.
Dikatakan bahwa nilai kontrak antara kedua bisnis tersebut tidak boleh sama.
Sebelumnya, amandemen kontrak yang ditandatangani pada tahun 2014 oleh Brasil dengan Saab, dijamin oleh pembiayaan dari pemerintah Swedia.
Hal itu memungkinkan hingga 25% lebih banyak pesawat tempur gelombang kedua di bawah aturan akuisisi yang sama. Menurut negosiator, jumlah 14 dari 36 pesawat sudah disepakati.
Pengadaan empat KC-390 oleh Swedia akan meningkatkan kapasitas pesawat transportasi yang dimiliki oleh Flygvapnet.
Angkatan Udara Swedia saat ini mengoperasikan 5 C-130H Hercules. Sementara rencana akuisisi C-130J Super Hercules melalui Italia belum selesai. Keputusan akhir akan dibuat oleh Swedia.
Kolaborasi Swedia dan Brasil serta Saab dan Embraer membuka prospek saling menguntungkan dalam penjualan pesawat hasil produksi masing-masing negara.
-RNS-