AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan IAI (Israel Aerospace Industries) mengumumkan telah menandatangani dua perjanjian terpisah dengan dua negara yang dirahasiakan untuk mengirimkan drone kamikaze (amunisi berkeliaran) jarak jauh.
Disebutkan, gabungan kedua kontrak tersebut bernilai 145 juta dolar AS.
IAI menambahkan bahwa kedua pesanan ini merupakan tindak lanjut dari kontrak sebelumnya yang ditandatangani pada awal tahun 2023 untuk pengadaan drone kamikaze buatannya.
Presiden dan CEO IAI Boaz Levy mengatakan, amunisi berkeliaran telah terbukti penting untuk mencapai keberhasilan operasional di medan perang di seluruh duniam seperti dilansir Globes Israel (23/11).
Ditambahkan, fleksibilitas dalam serangan yang dapat dicapai dengan amunisi berkeliaran merupakan keuntungan besar dalam pertempuran dan jenis presisi yang dicapai sangatlah strategis.
Produksi drone kamikaze jarak jauh IAI saat ini meliputi Harpy NG, Harop, dan Mini Harpy.
Berdasarkan riwayatnya, pengembangan drone kamikaze Israel dimulai pada tahun 1980-an ketika IAI memperkenalkan Harpy.
Dilengkapi dengan pencari Anti-Radiasi (AR), Harpy dirancang untuk misi Autonomous Suppression of Enemy Air Defense (ASEAD).
Kini, IAI menawarkan generasi selanjutnya yakni Harpy NG, versi yang lebih canggih digunakan untuk melawan beragam target radiasi.
Kemudian muncul Harop turunan dari Harpy, menggunakan pencari Elektro Optik siang dan malam.
Harop memindai, mendeteksi, mengidentifikasi, dan menyerang target yang diam dan bergerak dengan presisi luar biasa dan dari sudut mana pun.
IAI selanjutnya merilis Mini Harpy yang membawa gabungan sistem pencari Elektro-optik siang/malam, dan AR.
Gabungan ini memungkinkan deteksi dan serangan dalam kondisi cuaca buruk dan mempersulit target untuk menghindari deteksi dan kehancuran.
Mini Harpy memiliki penggerak listrik dan dilengkapi dengan hulu ledak antitank, yang diluncurkan melalui tabung peluncur.
-RBS-