AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di tengah pemberitaan yang menyebut Angkatan Udara AS (USAF) merasa kecewa dan tidak senang terhadap Boeing karena keterlambatan pengiriman jet tempur F-15EX, Boeing Defense membagikan video di akun X-nya yang memperlihatkan sebuah pesawat Eagle II sedang ditarik keluar dari hanggar.
Eagle II on the move! Tulis Boeing Defense seraya menambahkan keterangan bahwa ini adalah pesawat F-15EX ke-6 atau EX6.
Diterangkan lebih lanjut bahwa ini adalah pesawat uji terakhir yang akan menjalani persiapan untuk pengujian terbang sebelum diserahkan kepada USAF.
Pada 27 Oktober lalu, Boeing melaksanakan penerbangan perdana pesawat F-15EX ketiga (EX3). Pesawat ini akan diserahkan kepada USAF pada akhir November.
Boeing juga menyatakan bahwa pesawat keempat telah selesai produksinya dan akan diserahkan ke USAF pada bulan Desember.
Tidak dijelaskan apakah EX6 ini adalah pesawat keempat yang akan diserahkan ke USAF pada akhir tahun ini. Walau dalam registrasinya merupakan pesawat nomor enam, bisa jadi pesawat ini telah selesai lebih dulu lebih dulu dibanding pesawat nomor lima.
Boeing F-15EX merupakan jet tempur generasi 4,5 canggih yang dapat memuat banyak rudal udara ke udara. Pesawat ini mendapat julukan “bomb truck” karena kapasitasnya muatan senjatanya yang besar tersebut.
USAF mencanangkan akan mengoperasikan 144 unit F-15EX, namun dalam keterangan terakhir jumlahnya akan dikurangi menjadi 104 unit saja.
Jumlah F-15EX yang akan diakuisisi memang masih berubah-ubah. Pesawat ini akan menggantikan peran F-15C/D Eagle sehingga mendapat nama Eagle II.
Indonesia akan menjadi negara pertama di luar AS yang akan memiliki F-15EX bila rencana akuisisi 24 unit pesawat ini telah mendapatkan sumber pendanaannya.
Polandia disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk membeli pesawat tempur generasi 4,5 baru, antara Eurofighter Typhoon atau F-15EX.
-RNS-