AIRSPACE REVIEW – Dua jet tempur F-16 Ukraina dilaporkan rusak terkena serangan rudal Kinzhal Rusia di Pangkalan Udara Starokonstantinov yang terletak di wilayah Khmelnytskyi di Ukraina barat.
Media Rusia mengklaim jet-jet itu terkena rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari jet tempur MiG-31 Rusia.
Kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip Sergey Lebedev, koordinator detasemen sukarelawan Rusia di pusat penyerangan Nikolaev, menyebut lapangan terbang itu kemungkinan menjadi sasaran serangan Rusia karena keberadaan jet F-16 di sana.
Laporan serangan terhadap pangkalan udara Ukraina dilaporkan pertama kali oleh situs berita Vzglyad pada hari Kamis.
Disebutkan bahwa jet tempur MiG-31K Rusia telah melakukan serangan menggunakan rudal Kh-47M2 pada dini hari tanggal 26 September.
Meski demikian, hingga Sabtu belum ada komentar dari sumber resmi Ukraina atau Rusia. Media Ukraina menyebut laporan itu sebagai disinformasi.
Pangkalan udara Starokonstantinov sering menjadi sasaran serangan Rusia karena kepentingan strategisnya.
F-16 yang ditempatkan di sana adalah bagian dari sejumlah pesawat yang baru-baru ini dikirim dari Belanda. Di pangkalan udara tersebut juga terdapat banyak pesawat tempur-pembom Su-24 Ukraina.
Sementara itu, Military Watch Magazine menulis serangan terhadap pangkalan udara Ukraina kemungkinan menghancurkan empat F-16 yang baru dikirim.
Pasukan Rusia melakukan serangan pada tanggal 21 September menggunakan drone dan rudal, termasuk Kh-47M2 Kinzhal, untuk merusak infrastruktur yang mendukung pesawat Barat.
Sejumlah F-16 tiba di Ukraina pada tanggal 1 Agustus. Kerugian pertama dilaporkan pada tanggal 26 Agustus, ketika sebuah jet tempur buatan AS ini terkena tembakan sistem pertahanan udara yang dioperasikan Ukraina.
Denmark dan Belanda telah mengizinkan Ukraina menggunakan F-16 untuk serangan mendalam, sementara AS mempertimbangkan untuk memasok rudal jelajah AGM-158 JASSM. (RNS)