Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Museum Nasional Angkatan Udara AS yang baru-baru ini mengakuisisi jet Su-27UB bekas, mulai membersihkan pesawat untuk kemudian disimpan menjadi koleksi museum.

Pesawat dikeluarkan dari hanggar untuk dibersihkan. Proses pencucian pesawat dilakukan oleh sejumlah kru museum tersebut yang berlokasi di 1100 Spaatz Street Wright-Patterson AFB Ohio 45433, dekat Dayton.

Menurut rencana pesawat ini akan ditempatkan di kelompok pesawat-pesawat militer yang dioperasikan semasa Perang Dingin.

Su-27UB Flanker-C merupakan produksi awal varian jet latih Su-27 dengan dua kursi (tandem).

Pesawat yang diperoleh Museum Nasional USAF ini awalnya adalah milik warga negara AS yang membelinya dari Angkatan Udara Ukraina tahun 2009.

Setelah didemiliterisasi, Su-27UB kemudian diangkut ke AS menggunakan pesawat An-124. Di AS pesawat ini selanjutnya mendapatkan registrasi N132SU.

Ada dua pesawat Su-27UB yang dibeli oleh warga AS, satu lagi mendapatkan registrasi N131SU. Kedua pesawat masing-masing memiliki bort “61 Biru” dan “66 Biru”.

Menurut The Aviationist, kedua pesawat dioperasikan di Bandara Rockford, Illinois oleh perusahaan swasta bernama Tactical Air Support (TacAir) dengan tetap mempertahankan kamuflase Angkatan Udara Ukraina.

Hanya saja, pada bagian ekor yang awalnya menggunakan logo Angkatan Udara Ukraina diganti dengan logo perusahaan TacAir. Demikian juga dengan kode taktis “61 Biru” diganti menjadi “32 Biru”.

Tahun 2013 sertifikat kelaikan udara pesawat tersebut habis dan muncul spekulasi pesawat pun dijual lagi oleh perusahaan ke pemilik yang tidak disebutkan.

Pada tahun 2018, kedua Flanker-C dihapus dari daftar AS. Pada 2023 satu dari kedua Su-27UB kemudian diakuisisi oleh Museum Nasional USAF.

Tidak diketahui nasib satu pesawat lainnya. Namun ada yang mengatakan bahwa satu pesawat lainnya itu masih dioperasikan oleh TacAir.

-RNS-