AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dikenal sebagai negara tertutup dalam hal akses informasi, Korea Utara pada parade militer tanggal 27 Juli menampilkan sejumlah alutsista yang cukup mengejutkan.
Salah satunya adalah drone bawah air yang mirip dengan Poseidon milik Rusia. Sekadar memberikan gambaran, Poseidon yang dikembangkan oleh Biro Desain Rubin mulai dirancang tahun 2015 dan siap diproduksi tahun 2023 ini.
Drone memiliki dimensi yang besar, panjangnya mencapai 20 m dengan diameter hingga 2 m, beratnya mencapai 100 metrik ton.
Poseidon yang berhulu ledak nuklir ini diperkirakan memiliki daya ledakan 2 megaton atau lebih, menjadikannya senjata yang sangat kuat sekaligus mengerikan.
Kendaraan bawah air ini didukung oleh reaktor logam cair dengan output minimum 15 megawatt dan menggunakan transmisi listrik untuk propulsinya.
Kembali ke done bawah air milik Korea Utara, belum banyak informasi diperoleh. Namun kehadirannya dalam parade militer, cukup menjelaskan bahwa Pyongyang tidak berjalan di tempat dalam pengembangan teknologi.
Media Pemerintah Korea Utara pada hari Jumat memberitakan, negara tersebut memamerkan rudal berkemampuan nuklir dan pesawat tanpa awak baru dalam parade militer di Pyongyang.
Parade ini diselenggarakan untuk merayakan 70 tahun berakhirnya Perang Korea, yang dirayakan sebagai “Hari Kemenangan” di Korea Utara.
Parade dihadiri oleh delegasi dari China dan Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Dalam parade tersebut Korea Utara juga menampilkan rudal balistik antarbenua terbaru mereka, Hwasong-17 dan Hwasong-18.
Menurut Kantor Berita KCNA, kedua rudal tersebut memiliki jangkauan untuk menyerang target di seluruh Amerika Serikat.
-JDN-