AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Nigeria akan menjadi negara asing pertama yang membeli Helikopter Tempur Ringan (LCH) yang dirancang dan diproduksi oleh HAL (Hindustan Aeronautics Ltd) India.
Namun tak disebutkan berapa unit LCH yang diborong oleh negara yang berasal dari Benua Afrika ini.
Dilaporkan, sebanyak enam orang pilot Angkatan Darat Nigeria telah menyelesaikan pelatihan transisi menggunakan Helikopter Ringan Chetak dan Dhruv di HAL Rotary Wing Academy di Bangalore.
Mengenai LCH, merupakan helikopter tempur multiperan yang dirancang khusus dapat beroperasi di ketinggian sangat tinggi seperti di wilayah Himalaya.
LCH memiliki kelincahan, kemampuan manuver, perluasan jangkauan, efisiensi elevasi tinggi, dan potensi pertempuran di segala cuaca.
Dapat diandalkan melakukan tugas-tugas seperti Pencarian dan Penyelamatan Tempur (CSAR), Penghancuran Pertahanan Udara Musuh (DEAD), dan serangan balik.
Berfungsi juga melawan pesawat/helikopter yang bergerak lambat dan drone, serta penghancuran bunker yang berada di ketinggian tinggi.
Termasuk juga melakukan Operasi Kontra Pemberontakan (COIN) di hutan dan lingkungan perkotaan, serta dukungan tempur dari udara untuk pasukan darat.
Sebagai persenjatannya, LCH dapat membawa tabung roket, rudal udara ke udara dan rudal antitank, hingga bom di sayap kecilnya serta kanon 20 mm di dagunya.
-RBS-
Ini dia jawaban yang ditunggu Indonesia selama ini! Andai saja pak Menhan Prabowo Subianto membaca artikel ini mestinya sadar bahwa LCH made in India ini adalah solusi bagi TNI untuk operasi pemberantasan Egianus Kogoya CS !! Bayangkan, selama ini TNI itu sebenarnya memiliki Apache heli tempur Amerika, namun sama sekali tak boleh digunakan untuk memberantas KKB OPM, karena Amerika melarang keras senjata tempur buatannya dipergunakan di Papua, bila dilanggar Indonesia akan disanksi (selalu begini tipikal negara kapitalis!)
Bila pak Menhan mau beli LCH India ini udah ga perlu pusing lagi saat LCH ini dipergunakan untuk membasmi Egianus Kogoya CS, dijamin India ga bakal kasih sanksi apa² ke Indonesia!