AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lima hari setelah insiden drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat yang ditabrak oleh jet tempur Su-27 Rusia di atas Laut Hitam, kini giliran drone Bayraktar TB2 milik Ukraina yang dilaporkan juga diganggu oleh jet tempur kelas berat milik Beruang Merah tersebut di atas Laut Hitam.
Sebuah video yang dirilis oleh media Turki, SavunmaSanayiST.com, menunjukkan upaya Su-27 Rusia mengganggu untuk menjatuhkan drone Bayrakatar TB2 menggunakan efek gelombang turbulensi yang dihasilkan oleh lintasan jet di depan pesawat tak berawak.
Dalam video tersebut diduga ada dua upaya untuk menembak jatuh Bayraktar TB2, meskipun tidak jelas apakah dua upaya tersebut dilakukan oleh pesawat tempur yang sama atau oleh dua pesawat seperti yang terjadi pada drone AS.
Dalam insiden tersebut, drone Bayraktar TB2 berguncang keras akibat gelombang turbulensi yang dihasilkan Su-27.
Meski demikian, Bayraktar TB2 berhasil mendapatkan kembali posisinya. Dalam tayangan video terlihat drone masih berhasil mempertahankan ketinggian terbang di atas 19.000 kaki.
Pakar Turki berpendapat bahwa drone tidak jatuh karena, dalam insiden ini pesawat tempur Rusia tidak bertabrakan dengan baling-baling belakang drone.
Hal lain yang juga patut diperhatikan dalam hal ini adalah pesawat tempur tersebut tidak menggunakan rudal untuk menembak jatuh drone Ukraina tersebut.
-JDN-
TB 2 ada sirip dan ekor yang ‘melindungi’ propeller (sirip dan ekor Bayraktar mirip ekor seperti pada OV-10 Bronco). Kalau ditabrak ya seperti ‘body charge’ saja, dan fragmen-fragmen tabrakan malah bisa menghantam balik ke kokpit Fulcrum.
Kirain di jamming, kenapa gak coba dijamming aja ya? Russia kan punya analognya Growler?
Termasuk struktur TB 2, stabil.