AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebelum menyaksikan serah terima pesawat C-130J-30 Super Hercules nomor registrasi A-1339 dari Kementerian Pertahanan kepada TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (8/3), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diajak berkeliling untuk melihat bagian dalam pesawat angkut militer buatan Lockheed Martin itu.
Presiden Jokowi kemudian masuk ke bagian kokpit tempat pilot dan kopilot mengemudikan pesawat ini. Jokowi selanjutnya duduk di kursi sebelah kiri, tempat pilot, sementara Prabowo duduk di kursi sebelah kanan tempat kopilot.
Di belakang Menhan Prabowo, berdiri mendampingi adalah Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Jokowi dan Prabowo sempat mengenakan headset yang biasa digunakan pilot dan kopilot saat dalam penerbangan.
Usai duduk di kokpit pesawat, Jokowi berbincang dengan Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Anjoe Manik dan menanyakan beberapa hal terkait pesawat baru ini.
Setelah itu Presiden Jokowi dan Menhan beserta Panglima TNI, Kasau, dan Ketua Komisi I melihat-lihat bagian kabin Super Hercules. Jokowi kemudian duduk di kursi jaring dan berbincang dengan Kasau.
Serah terima A-1339 dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, untuk selanjutnya diserahkan kepada TNI AU.
Setelah serah terima, Presiden Jokowi melaksanakan pembukaan tirai yang menutupi logo Skadron Udara 31 di badan pesawat.
Setelah itu Jokowi melakukan tradisi pemecahan kendi di ban pesawat serta penyiraman air bunga di bagian hidung (nose cone) pesawat.
Kepada media, Jokowi mengatakan bahwa pesawat C-130J-30 Super Hercules merupakan pesawat yang canggih. Pesawat ini mampu membawa muatan seberat 19,9 ton dan terbang selama 11 jam.
Jokowi menyebut pesawat Super Hercules akan sangat berguna bagi operasi militer maupun non militer seperti mengangkut bantuan untuk penanggulangan bencana alam.
-RNS-