AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengembangan rudal antitank buatan dalam negeri Korea Selatan TAipers telah dinyatakan lengkap oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA).
Pengembangan TAipers ini dipimpin oleh Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) Korea dan berlangsung selama tujuh tahun dengan anggaran 138 juta dolar AS (Rp2,15 triliun).
Saat ini rudal TAipers siap masuk jalur produksi dan akan menjadi persenjataan utama dari heli serang ringan KAI LAH (Light Armed Helicopter) yang juga siap masuk jalur produksi.
Sebanyak 10 unit LAH telah dipesan untuk penerbangan Angkatan Darat Korea Selatan yang akan menggantikan helikopter bersenjata AH-1S Cobra dan MD500.
TAipers adalah rudal antitank (ATGM) yang dibekali teknologi Al (Kecerdasan Buatan) yang memungkinkan rudal untuk mendeteksi target tetap tanpa input operator.
Rudal ini memiliki jangkauan tembak hingga 8 km.
DAPA dilaporkan akan mempertimbangkan kemungkinan modifikasi rudal TAipers menjadi versi yang diluncurkan di darat.
Untuk diketahui, nama TAipers adalah singkatan dari Tank Snipers.
Sedangkan julukan resminya adalah Cheongeom yang berarti Heavenly Sword (Pedang Surgawi)
-RBS-