AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintahan sementara Taliban yang menguasai Afganistan memperbaiki 70 pesawat dan helikopter yang rusak peninggalan tentara AS menyusul kerusuhan tahun lalu saat Taliban mengambil-alih pemerintahan negeri itu.
Selama 20 tahun, militer AS beserta peralatan militernya berada di Afganistan.
Namun pada 31 Agustus 2021 mereka mengakhiri keberadaannya di negeri yang terletak di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah itu.
Pesawat, helikopter, dan peralatan militer AS di Afganistan, dirusak oleh militer AS sendiri sebelum mereka meninggalkan Afganistan, seperti diberitakan Andolu dan Pakistan Today.
Saat ini pemerintahan sementara Taliban mengambil inisiatif untuk mulai membangun kembali Angkatan Udara Afghanistan dan memperbaiki pesawat maupun helikopter peninggalan AS.
Diketahui, Angkatan Udara Afganistan semasa pemerintahan sebelumnya memiliki kurang lebih 600 pilot dan teknisi.
Sejumlah besar dari mereka telah pergi meninggalkan negara karena ketakutan dan merasa tidak aman.
Atas permintaan Taliban, sekitar 40 pilot dan teknisi berhasil dibujuk kembali ke Afghanistan dan memulai pekerjaan mereka.
Dalam memperbaiki pesawat maupun heli yang rusak, teknisi angkatan udara memanfaatkan suku cadang dari pesawat lain. Sebab, Afganistan tidak dapat membeli suku cadang penggantinya.
“Kami menyelesaikan pekerjaan ini sepenuhnya sendiri,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afganistan Inayatullah Khawarizmi.
Ia menandaskan bahwa Afganistan saat ini tidak dalam posisi punya anggaran untuk membeli pesawat atau helikopter militer baru.
-Poetra-