AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Roket Space Launch Systems (SLS) 32 berhasil meluncur dengan mulus ke ruang angkasa mengantarkan eksplorasi Misi Artemis I NASA.
Misi ini dilaksanakan setengah abad setelah misi terkahir Apollo ke Bulan.
SLS 32 lepas landas dari landasan peluncuran di Kennedy Space Center di Cape Canaveral pada pukul 1:47 pagi EST, untuk mengirim kapsul Orion dalam perjalanan uji coba selama tiga minggu.
Empat mesin utama R-25 roket dan pendorong roket padatnya menderu hidup, menghasilkan daya dorong 8,8 juta pon yang mengirim pesawat ruang angkasa ke angkasa dan menerangi langit malam hari.
Sekitar 90 menit setelah peluncuran, bagian atas roket menembakkan pendorong untuk injeksi translunar.
Fungsinya adalah mendorong Orion keluar dari orbit Bumi dan menuju Bulan.
Tahap ini adalah untuk menempatkan kapsul di jalur penerbangan selama 25 hari dalam jarak cukup dekat yakni 60 mil (97 km) dari permukaan Bulan.
Kapsuil Orion selanjutnya akan berlayar di luar angkasa menempuh 40.000 mil (64.374 km) mengelilingi Bulan sebelum nantinya kembali lagi ke Bumi.
Sebelum detik-detik peluncuran yang mendebarkan, tiga orang dari “tim merah” dikirim ke landasan peluncuran untuk mengencangkan sekrup pada sambungan yang diidentifikasi longgar dan dapat menimbulkan kebocoran bahan bakar penerbangan.
Ketiga personel berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik dan mendapat apresiasi sebagai pahlawan untuk menyelamatkan misi, tulis Reuters.
Kepala NASA Bill Nelson mengaku lega setelah roket berhasil meluncur dengan mulus. Raut mukanya berseri-seri dalam wawancara singkat usai peluncuran program senilai lebih dari 37 miliar dolar AS ini.
Dijuluki Artemis I, misi ini menandai penerbangan pertama dari gabungan roket SLS dan kapsul Orion yang masing-masing dibangun oleh Boeing dan Lockheed Martin, di bawah kontrak dengan NASA.
Peluncuran ini juga menandakan perubahan besar dalam arah program luar angkasa manusia pasca-Apollo NASA, setelah beberapa dekade berfokus pada orbit rendah Bumi dengan pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Dinamakan Orion, raksasa tampan perburuan Yunani kuno – dan saudara kembar Apollo yaitu Artemis bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan Bulan pada awal tahun 2025.
-Jaden-