AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Rakyat Vietnam (VPN) memiliki rudal jelajah 3M-54E/3M-14E Kalibr. Rudal dengan daya jelajah 220-235 km ini merupakan persenjataan utama kapal selam kelas Kilo VPN yang dibeli dari Rusia.
SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) mencatat, Vietnam pada tahun 2009 memesan 50 rudal Kalibr 3M-54E/3M-14E dari Rusia untuk mempersenjatai kapal selam terbarunya.
3M-54 Kalibr (NATO: SS-N-27 Sizzler) adalah rudal jelajah yang sangat fleksibel untuk menyerang berbagai sasaran.
Rudal ini melengkapi enam kapal selam kelas Kilo yang juga dibeli Vietnam dari Rusia.
Kapal selam Kilo–class buatan Rusia mendapat julukan “lubang hitam” dari Angkatan Laut AS (US Navy) karena sangat sulit dideteksi.
Disebutkan bahwa kapal selam ini pernah menyelinap tanpa terdeteksi di sebelah kapal induk AS.
Kapal selam kelas Kilo merupakan kapal selam serang yang ditenagai oleh mesin diesel-listrik.
Kapal selam ini memiliki bobot perpindahan 2.350 ton saat muncul ke permukaan air dan 4.000 ton saat menyelam.
Kedalaman selam maksimum mencapai 300 m, dengan kedalamam operasional biasa di 250 m.
Tinggi periskopnya 17,5 meter. Kelas Kilo memiliki kecepatan layar maksimum 11 knot di permukaan dan kecepatan selam maksimum di angka 20 Knot. Untuk jangkauan mencapai 7.500 mil laut.
Monster bawah laut yang diawali 52 orang ini berdimensi panjang 73,8 m, beam 9,9 m, dan draft 6,5m.
Kapal selam kelas Kilo VPN merupakan proyek kapal selam yang telah ditingkatkan.
Vietnam menerima versi Project 636.3MV (atau biasa ditulis 636MV) yang merupakan versi modern dari kelas Kilo.
Huruf M menandakan bahwa kapal selam ini versi modern. Sementara V adalah singkatan dari Vietnam. Kapal selam ini dibangun di Galangan Kapal Admiralty yang berbasis di St. Petersburg
Vietnam menerima kapal selam Projet 636.3MV pertamanya pada Januari 2014. Sementara kapal selam keenam diterima pada Januari 2017.
Total anggaran untuk pengadaan enam kapal selam kelas Kilo beserta persenjataan dan ekosistem infrastrukturnya senilai 3,2 miliar USD.
-Poetra-