FCAS rancangan Prancis-Jerman-Spanyol dikhawatirkan tidak terwujud hingga tahun 2050

FCASLivefist

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sistem Udara Tempur Masa Depan (FCAS) Eropa yang digagas oleh Perancis dan Jerman serta didukung Spanyol, dikhawatirkan tidak akan terwujud hingga tahun 2050.

Munculnya ketidaksepakatan antara Perancis dan Jerman di antara para peserta, secara drastis telah mengubah rencana untuk pengembangan dan produksi FCAS.

Padahal, awalnya FCAS dijadwalkan dapat terbang perdana antara tahun 2035-2040.

Diberitakan Bulgarian Military, perbedaan pendapat itu cukup serius di mana Jerman dan Perancis tidak bisa menyepakati siapa yang akan memainkan peran apa.

FCAS tertunda karena tenaga kerja tidak dapat dibagi antara Dassault Perancis dan Airbus Jerman.

Selain itu, dari ketiga negara peserta, Jerman dalah yang paling sulit membuat keputusan karena suara di parlemen sulit, lambat, dan diragukan.

Informasi ini didapat dari sumber rahasia Perancis yang tampaknya memiliki peran tinggi dalam proyek tersebut.

Eric Trappier, Kepala Eksekutif Dassault telah berulang kali menunjukkan adanya ketidaksepakatan dalam program tersebut.

Menurutnya, tahun 2040 merupakan tenggat waktu yang tidak memungkinkan. Tahun 2050 adalah pilihan yang lebih optimal.

Sementara dalam perencanaan, FCAS akan menggantikan pesawat tempur Rafale dan Eurofighter Typhoon pada 2035 -2040.

Dassault menginginkan tanggung jawab dan kuota produksi yang lebih besar. Sementara Airbus, yang diwakili oleh Jerman, tidak mempercayai mereka dan ragu.

“Kami hanya meminta Jerman untuk percaya pada kepemimpinan kami,” kata Trappier pada Juli tahun lalu.

Airbus tidak mundur. Mereka tidak setuju dengan perusahaan Perancis yang mengelola “penerbangan dan siluman” FCAS tanpa berkonsultasi dengan mereka.

Ditegaskan bahwa Airbus bukan pemasok Dassault, namun sebagai mitra utama, kata CEO Airbus Defence and Space Michael Schellhorn Schölhorn.

Sementara itu, sinyalemen bahwa Jerman tidak terlalu percaya pada proyek ini adalah dengan keputusannya untuk membeli F-35 Lightning II dari AS.

Tidak heran apabila kemudian muncul pertanyaan apakah FCAS akan kehilangan salah satu mitranya, Jerman.

Sementara para ahli berkomentar bahwa pembelian pesawat tempur Amerika oleh Jerman tidak akan menimbulkan masalah bagi proyek FCAS.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *