AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS (US Army) menilai Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) sangat efektif di medan pertempuran.
Karenanya US Army membutuhkan 500 unit M142 HIMARS hingga tahun 2028.
Ini untuk menutupi kebutuhan setelah sejumlah HIMARS ditransfer ke Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia.
Dalam pernyataannya, US Army mengharapkan produsen HIMARS yakni Lockheed Martin dapat memproduksi sistem senjata artileri ini sebanyak 100 unit per tahun hingga lima tahun ke depan.
Lebih lanjut disebutkan bahwa kebutuhan tersebut mencakup rekayasa sistem, manajemen program, dukungan logistik terintegrasi, penyediaan suku cadang, serta pelatihannya.
Angkatan Darat AS saat ini mengoperasikan 363 HIMARS, sedangkan Korps Marinir AS memiliki 47 unit.
Rumania dan Singapura sama-sama memiliki 18 HIMARS, sementara Yordania mengoperasikan 12 unit.
Sementara itu Lockheed Martin menyatakan, M142 HIMARS memberikan kemampuan strategis kepada tentara, meningkatkan pertahanan aset utama sekaligus mengurangi biaya misi secara keseluruhan.
Sistem ini dalam mobilitasnya dapat diangkut menggunakan pesawat C-130 Hercules.
HIMARS membawa satu pod peluncuran yang berisi enam roket atau satu rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat.
Perusahaan menyatakan, HIMARS berhasil membuktikan efektivitasnya di Ukraina dalam perang melawan pasukan Rusia.
-Jaden-