AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel telah mengonfirmasi pembelian empat tanker KC-46A Pegasus dari Amerika Serikat.
Untuk berjalannya produksi pesawat yang dipesan, Boeing telah menandatangani kontrak senilai 927 juta USD dengan Departemen Pertahanan AS pada hari Kamis, kata perusahaan dalam pernyataannya. Kontrak ini akan memasok Angkatan Udara Israel dengan empat KC-46A.
Pesawat multiperan KC-46A Pegasus dapat melaksanakan pengisian bahan bakar di udara dan juga untuk transportasi militer.
Pesawat ini akan menggantikan armada pesawat pengisian bahan bakar tua Angkatan Udara Israel saat ini, yaitu KC-130 Hercules dan Boeing 707 yang dikonversi menjadi tanker.
Untuk diketahui, tanker Boeing 707 Israel telah digunakan selama 45 tahun dan kini suku cadangnya mulai sulit.
Empat pesawat KC-46A untuk Israel dijadwalkan dapat dikirim paling cepat pada tahun 2025.
Sebelumnya pada tahun 2020, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan potensial ke Israel hingga delapan pesawat tanker Boeing KC-46A dengan perkiraan biaya total 2,4 miliar USD.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel memiliki opsi untuk membeli empat pesawat KC-46 lagi di masa mendatang.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz seperti diberitakan Times of Israel, memuji penandatanganan kontrak tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu merupakan bukti lebih lanjut dari aliansi dan hubungan strategis antara Israel dan AS.
Boeing akan membangun pesawat KC-46A pesanan Israel di jalur produksi 767 di Everett, Washington.
Sebagian besar sistem khusus rahasia tambahan yang dibutuhkan oleh IAF diharapkan akan dipasang di jalur produksi, menurut sumber pertahanan.
-Jaden-
Foto: USAF