AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menurut informasi Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Agustus 2022, sistem rudal pertahanan udara 9K33 Osa-AKM yang dimodernisasi telah menghilangkan lebih dari 115 target, yang sebagian besar sasarannya adalah drone selama operasi militer khusus di Ukraina.
Sistem pertahanan udara yang dijuluki NATO sebagai SA-8B Gecko ini adalah sistem rudal permukaan ke udara taktis jarak pendek yang sangat ‘mobile’.
Berdasarkan sejarahnya, sistem ini dikembangkan di era Uni Soviet yang mulai resmi beroperasi tahun 1971.
Sementara versi 9K33M3 Osa-AKM (varian upgrade) dengan TELAR 9A33BM3 dan rudal 9M33M3 mulai diperkenalkan tahun 1980.
Sistem pertahanan udara 9K33M3 Osa-AKM ini terdiri dari peluncur self propelled, deteksi target dan stasiun pelacakan, komputer, rudal, dan kendaraan pengangkut/pemuat.
Sistem rudalnya ditempatkan pada truk 5937 berpenggerak 6×6, didukung mesin diesel BD20K300 dengan daya 300 hp.
Kecepatan maksimumnya di jalan datar mencapai 80 km/jam dan kecepatan berenang di permukaan air hingga 8 km/jam, yang disediakan oleh dua water jet.
9K33M3 Osa-AKM dipersenjatai dengan enam rudal permukaan ke udara 9M33M3 yang mampu menyerang berbagai target pada ketinggian 50 m hingga 6.000 m, pada jarak 1,5-10,3 km dengan kecepatan luncur hingga 500 m/detik.
Varian termodernnya memiliki jangkauan tembak yang diperpanjang hingga 15 km dan ketinggian tembak maksimum hingga 12 km dan juga telah dilengkapi dengan antena IFF.
Selama konflik Rusia-Ukraina sejak Februari 2022, pasukan pertahanan udara Rusia dengan 9K33M3 Osa-AKM-nya telah merontokkan 115 target udara termasuk drone intai serang TB2 milik Ukraina adalah korbannya.
Selain Rusia, sistem 9K33M3 Osa-AKM ini beroperasi dengan angkatan bersenjata Belarus, Azerbaijan, Armenia, Bulgaria, Yunani, India, dan beberapa lainnya termasuk Ukraina.
-RBS-