Intip kapasitas muat dan fasilitas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992_TNI AL

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Diresmikannya Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada 15 Agustus lalu di Surabaya, menjadikan TNI AL saat ini memiliki tiga kapal rumah sakit.

Selain KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, TNI AL memiliki KRI dr. Soeharso-990 dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang berjenis sama telah mendahului memperkuat TNI AL.

Dalam sambutannya Kasal menyampaikan bahwa bagi Indonesia dan TNI Angkatan Laut, keberadaan kapal BRS sangatlah penting.

Selain untuk mendukung operasi laut guna memberi pelayanan kesehatan kepada prajurit, kapal BRS juga sangat bermanfaat untuk pelayanan kesehatan mobile yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

“Dengan kata lain, kapal rumah sakit sama pentingnya, baik untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang,” kata Kasal.

Selanjutnya Laksamana Yudo memaparkan pengadaan kapal perang merupakan salah satu wujud kesungguhan pemimpin TNI Angkatan Laut dalam program modernisasi alutsista.

Selain ketiga kapal BRS tersebut, dalam dua tahun terakhir TNI Angkatan Laut telah membangun kapal perang dalam berbagai jenis dengan anggaran sendiri,  yang keseluruhannya memanfaatkan industri dalam negeri.

”Ini merupakan bentuk komitmen TNI Angkatan Laut dalam menjalankan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dan kemandirian industri pertahanan,” ujar Kasal.

Dijelaskan oleh Kasal, penggunaan nama dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kapal rumah sakit ketiga ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dr. Radjiman adalah seorang dokter yang mendapat gelar pahlawan nasional dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.

KRI dr. Rajiman Wedyodiningrat-992 memiliki kemampuan rumah sakit yang setara dengan Rumah Sakit Tipe “C”.

Fasilitas Medical Equipment yang dimiliki antara lain Ruang Radiologi, Ruang Operasi/Bedah, Ruang Post Operasi (3 orang), Ruang Isolasi (pria 2 orang , wanita 2 orang), Ruang Perawatan (pria 46 orang, wanita 46 orang), Ruang Bayi, Ruang Bersalin, Ruang Periksa, UGD (12 orang), ICU (pria 2 orang, wanita 2 orang), HCU (3 orang), dan Laboratorium, serta Ruang Mayat (4 jenazah).

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat juga dilengkapi dengan X–Ray Stationary 500 Ma, CT–Scan, C–Arm, Panoramic, Chepalometric Dental X-Ray, Digital Radiography System, USG 4 Dimensi, Refrigrator Bank Darah, Central Gas Medic & Generator (untuk memproduksi gas oksigen).

Dari sisi dimensi, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat memiliki panjang total 124 m, berat 7.300 ton, dan kecepatan 18 Knot.

Kapal diperkuat dengan generator MDG 5 unit (masing-masing berdaya 565 kW) dan EDG 1 unit (425 kW). Kapal ini mampu melaut selama 30 hari tanpa bekal ulang.

Sementara untuk kapasitas angkut personel, kapal yang diawaki oleh 163 orang ABK ini mampu menampung pilot & kru helikopter 18 orang, tamu (VVIP) 1 orang, staf medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Sehingga total sebanyak 686 orang dapat diangkut dengan kapal ini.

Untuk helikopter, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dapat memuat tiga unit terdiri dari dua heli di geladak dan satu heli di hanggar.

Kapal juga dilengkapi dengan dua unit ambulance boat, 2 unit LCVP, dan 1 unit RHIB, seperti dijelaskan oleh TNI AL dalam siarannya.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *