AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur KF-21 buatan Korea Selatan berhasil melakukan uji terbang keduanya pada hari Jumat (29/7), seperti diberitakan Yonhap.
Dilaporkan, pesawat mengudara dari Wing Pelatihan Terbang ke-3 Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) di Sacheon, berjarak 300 km selatan Seoul.
Pesawat mengudara pada pukul 11.02 pagi waktu setempat dan terbang selama 39 menit.
Awalnya penerbangan uji kedua ini akan dilaksanakan pada hari Kamis, namun diundur ke Jumat karena terkendala kondisi cuaca.
Korea Aerospace Industries (KAI) telah menyiapkan enam prototipe KF-21, termasuk sampel yang berkursi tandem.
Pesawat akan menjalani uji penerbangan sebanyak 2.200 jam terbang hingga tahun 2026 untuk mengonfirmasi kemampuannya secara menyeluruh.
KF-21 berhasil melakukan uji terbang pertamanya pada 19 Juli 2022, menjadikan Korea Selatan berada di klub elit tujuh negara yang telah mengembangkan jet tempur supersonik secara lokal.
Proyek pengembangan senilai 8,8 triliun won (6,76 miliar USD) ini untuk mengganti peran armada F-4 Phantom II dan F-5E/F Tiger II RoKAF yang sudah menua.
Menunggu kepastian dari Jakarta
Indonesia menjadi mitra pengembangan KF-21 yang dulu programnya bernama KF-X/IF-X.
Jakarta ikut serta dalam 20% biaya pengembangan pesawat ini.
Belum dipastikan apakah Jakarta berminat seratus persen untuk mengakuisisi jet tempur generasi 4,5 ini dari rencana awal akan membeli 50 unit untuk melengkapi kebutuhan tiga skadron udara.
Pengamat mengatakan, kendala bagi Indonesia saat ini adalah masalah pembiayaan di mana Jakarta sedang mengumpulkan anggaran untuk menggenjot pembangunan ibu kota negara baru di Pulau Kalimantan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan juga sedang berjuang untuk memuluskan keinginan mengakuisisi 42 jet tempur Rafale dari Perancis dan 36 F-15EX dari Amerika Serikat, mengacu kepada rencana yang telah dicanangkan.
Namun hingga kinii belum ada perkembangan berarti dari proyek pengadaan jet tempur untuk memperkuat TNI Angkatan Udara tersebut.
-Poetra-