AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Program Next Generation Air Dominance (NGAD) yang juga dikenal sebagai proyek pembuatan jet tempur generasi keenam Angkatan Udara AS (USAF), bisa berlarut-larut atau berlangsung lama.
Sebab, pengembangan jet tempur jenis ini tidak mudah, kata Menteri Angkatan Udara Frank Kendall di forum Air & Space Forces Association (AFA) pada 24 Juni 2022.
Diterangkan bahwa konsep ambisius dengan pengembangan yang relatif cepat dan pembelian dalam jumlah sedikit akan sulit tercapai.
Inisiatif untuk menciptakan jet tempur keluarga sistem ini meliputi senjata baru, sensor, jaringan, kemampuan manajemen pertempuran, dan pusat program.
“NGAD yang sedang kami kerjakan sekarang … akan memakan waktu lebih lama,” kata Kendall seperti dikutip Air Force Magazine. “Ini adalah operasi yang lebih rumit untuk memiliki pesawat berawak.”
Dijelaskan bahwa NGAD bukan desain yang sederhana untuk menciptakan jet tempur yang lebih canggih dari F-22 dan F-35.
Ketika ditanya apakah program NGAD yang sedang dikembangkan saat ini sudah ada kontraktor yang ditunjuk untuk pengembangannya? Kendall menjawab bahwa dalam proyek ini masih dikaji sejumlah konsep yang diajukan oleh sejumlah pabrikan yang bersaing.
The Drive menulis, hal ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan sedang mengerjakan pesawat yang bersaing atau bahwa banyak perusahaan bersaing untuk membangun satu desain.
Dari deskripsi yang dijelaskan Kendall, lanjut portal pertahanan tersebut, dapat disinyalir bahwa bagian dari proses pengembangan NGAD ini telah menghasilkan satu demonstrator pesawat.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan mantan Asisten Menteri Will Roper pada tahun 2020 yang juga mengungkapkan mengenai keberadaan demonstrator NGAD yang telah menjalani uji terbang.
Desain demonstrator NGAD diduga menerapkan konsep tanpa ekor, berkemampuan terbang jarak jauh, mampu membawa muatan besar, dan mampu bertahan yang sangat tinggi.
-Jaden-