Penerbangan pertama helikopter berbahan bakar SUSTEO 10 di Jepang

Helikopter terbang dengan bahan bakar SUSTEO 10Airbus Helicopters

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) dikembangkan sebagai bahan bakar terbarukan untuk mengurangi emisi karbon.

Pada 1  Juni 2022 Airbus Helicopters dan operator helikopter terkemuka Jepang Nakanihon Air (NNK) telah sukses menggelar penerbangan helikopter pertama berbahan bakar ini.

Helikopter H215 milik NNK terbang selama 30 menit di Bandara Nagoya, Prefektur Aichi dengan menggunakan 600 liter bahan bakar SUSTEO 10.

Ini adalah bahan bakar jet terbarukan yang diproduksi oleh produsen biofuel Euglena.

Bahan bakar ini telah memenuhi standar bahan bakar diesel Jepang (JIS K 2204) dan internasional (ASTM D1655).

SUSTEO mengandung SAF sebanyak 10% yang dicampur dengan Jet A-1, kata Airbus dalam rilisnya.

“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Airbus Helicopters di Jepang dan Euglena pada upaya untuk membuat penerbangan di Jepang lebih berkelanjutan, yang hari ini terwujud dalam penerbangan helikopter dengan SAF untuk pertama kalinya,” ujar Presiden Nakanihon Air Hajime Futagami.

Dikatakan, uji coba tersebut sangat penting bagi upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon dari penerbangan untuk menghadapi isu-isu perubahan iklim.

“Menggunakan SAF yang diproduksi secara lokal adalah cara kami menurunkan emisi karbon secara langsung untuk pasar helikopter,” tambahnya.

Sementara itu Managing Director of Airbus Helicopters in Japan Guillaume Leprince mengatakan, pihaknya sangat senang dapat menggelar penerbangan SAF perdana bersama-sama dengan pelanggan setianya dalam upaya kolektif menuju dekarbonisasi.

“Sebagai pemimpin di sektor helikopter Jepang, penerbangan bertenaga SAF adalah langkah penting dalam visi bersama kami dengan para pemangku kepentingan di industri dan pasar helikopter untuk mengurangi emisi karbon di Jepang. H215 telah menunjukkan kemampuan dan kesiapannya untuk mewujudkan kinerja dan efisiensi yang sudah menjadi tuntutan pelanggan kami,” kata Leprince.

H215 yang digunakan, adalah helikopter angkut berat bermesin ganda yang juga merupakan bagian dari keluarga Super Puma.

Heli ini dikenal akan tingkat ketersediaan dan kinerja tinggi serta biaya operasi yang kompetitif.

Saat ini, seluruh helikopter Airbus telah tersertifikasi untuk terbang dengan bahan bakar yang mengandung hingga 50% campuran SAF dan kerosin.

Bekerja sama dengan pabrikan mesin, Airbus Helicopters memiliki target untuk mencapai angka 100% SAF.

Pada tahun 2021, sebuah helikopter Airbus H225 telah melakukan penerbangan pertama dengan bahan bakar 100% SAF yang mentenagai salah satu dari dua mesin Safran Makila 2 pada helikopter tersebut.

Helikopter yang beroperasi dengan 100% bahan bakar SAF dapat mengurangi emisi karbon hingga 80%.

Airbus Helicopters telah meluncurkan SAF User Group yang didedikasikan bagi komunitas pengguna helikopter untuk mendorong penggunaan SAF di pasaran.

Airbus juga telah menggunakan SAF dalam pelatihan dan uji coba penerbangan di fasilitasnya di Jerman dan Perancis.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *