AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Batalion Lintas Udara ke-21 Pusat Penerbangan Angkatan Darat Kerajaan Thailand (RTA) mendemonstrasikan kemampuan drone Hermes 450 buatan Elbit Systems, Israel.
Batalion ini dilengkapi dengan empat drone Hermes 450 yang dibeli tahun 2017 senilai 30 juta dolar AS.
Hermes 450 memiliki kemampuan untuk penargetan, ISR (Intelligence, Surveillance, dan Reconnaissance), serta pemetaan termasuk untuk membantu penanggulangan bencana termasuk kebakaran hutan dan banjir.
Drone ini selain digunakan oleh Israel, juga digunakan oleh sejumlah negeri seperti Singapura, Filipina, Brasil, Meksiko, Kolombia, Georgia, Azerbaijan, Makedonia Utara, Botswana, dan Zambia.
Di dalam negeri, RTA juga mencoba mengembangkan kemampuan sistem kendaraan udara tak berawaknya.
Hal ini termasuk proyek penelitian dan pengembangan sistem kendaraan udara tak berawak D-eyes 04 berukuran sedang.
Hermes 450 memiliki kapasitas muatan 180 kg. Drone dengan Panjang 6,1 m, rentang sayap 10,5 m, dan bobot 550 kg ini ditenagai oleh satu mesin R808/902 berdaya 52 hp.
Drone mampu terbang dengan kecepatan maksimum 176 km/j dan mampu menjangkau jarak 300 km atau lama terbang di udara 17 jam.
-Poetra-