AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua negara NATO, Turki dan Hongaria, menolak perintah aliansi untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas agresi militer Moskow ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
Keputusan dua negara ini telah membuat marah negara-negara NATO lainnya yang menganggap Ankara dan Budapest hanya mengejar kepentingan warganya sendiri.
Pada hari Sabtu (26/3) Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Rusia bebas melakukan kegiatan komersial di Turki.
“Jika oligarki Rusia atau warga Rusia mana pun ingin mengunjungi Turki, tentu saja mereka bisa,” ujar Cavusoglu menjawab pertanyaan yang diajukan pada konferensi internasional Forum Doha.
Ia menegaskan, warga negara Rusia tidak akan menghadapi hambatan tambahan untuk usaha komersial di Turki.
Sebagai anggota NATO, Turki juga telah menolak untuk memberikan sanksi kepada Rusia berupa penutupan wilayah udaranya sebagaimana dilakukan AS dan negara-negara Eropa lainnya.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada KTT para pemimpin NATO di Brussel mengatakan, tujuan utama Turki adalah untuk mendamaikan para pihak yang berperang.
Turki mengambil posisi untuk tidak bermusuhan dengan Rusia maupun Ukraina.
Hongaria prioritaskan ekonomi dalam negeri
Sementara itu Hongaria, negara NATO lain dan anggota Uni Eropa, menolak ikut dalam kampanye Barat untuk mengasingkan Rusia.
Hongaria telah berterus terang tentang perlunya memprioritaskan pembangunan ekonomi mereka sendiri daripada terlibat dalam konflik asing.
“Jawaban atas pertanyaan di pihak mana Hongaria berada, adalah bahwa Hongaria berada di pihak Hongaria,” tulis Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada hari Sabtu melalui unggahan di media sosial.
Komentar tersebut, seperti diberitakan Sputnik, tampaknya muncul sebagai tanggapan atas pidato video Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat yang secara mengejutkan dan tidak sopan memanggil Orban dengan nama depannya.
“Dengar, Viktor, lakukan, Anda tahu apa yang terjadi di Mariupol?” kata Zelensky saat itu seraya meminta Orban memutuskan dengan siapa ia akan bersama.
-Poetra-