AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – NATO dan perusahaan Antonov Logistics di Jerman telah mengingatkan manajemen perusahaan induk Antonov Airlines untuk segera memindahkan pesawat An-225 Mriya dari Bandara Hostomel di Ukraina ke Leipzig di Jerman.
Hal itu untuk menghindari potensi penyerangan oleh Rusia yang kemungkinan akan melakukan agresi militer pada bulan Februari.
Peringatan NATO itu disampaikan pada bulan Januari.
Hal ini terungkap dari tayangan video seorang pilot An-225 yakni Mayor Dmytro Antonov yang menggunggah cerita tersebut di kanal YouTube.
Mayor Dmitro Antonov sebelum ini memang sering mengunggah konten di YouTube dan ia dapat dikatakan telah menjadi YouTuber.
Namun, lanjut Dmytro Antonov, perusahaan tempatnya bekerja tidak mengindahkan peringatan dari NATO itu sehingga pesawat terbesar sejagat An-225 Mriya akhirnya menjadi sasaran penyerangan pasukan Rusia saat menyerbu ke fasilitas Antonov Company di Bandara Hostomel pada 25 Februari 2022.
Usai mengunggah cerita di akun YouTube-nya, Dmytro Antonov mengaku mendapatkan ancaman dari perusahaan.
Antonov Company sendiri sejak peristiwa penyerangan pesawat An-225 oleh pasukan Rusia, memang tidak banyak memberikan pernyataan secara gamblang mengenai kondisi Mriya.
Hancurnya pesawat tersebut baru terungkap melalui tayangan video seorang reporter yang melaporkan langsung dari hanggar tempat An-225 berada pada 4 Maret. Pesawat tersebut tampak benar-benar telah hancur.
“Manajemen maskapai tidak menyukai materi saya. Saya hanya menyatakan dua fakta, penyebab tidak langsung kematian An-225 Mriya, tanpa mengatakan siapa, kapan atau bagaimana,” ujar Mayor Antonov yang juga seorang pilot uji ini.
Mayor Antonov dalam video tanggal 19 Maret mengatakan, akan terus memberitahukan perkembangan cerita mengenai An-225 yang pernah ia terbangkan dan kini sudah tidak ada lagi.
-RNS-