AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China telah menandatangani kontrak pengadaan helikopter serang Ka-52K dengan Rusia di Forum Teknik Militer Internasional ARMY 2021. China Arms menerbitkan berita tersebut pada 17 September 2021.
Dilaporkan, China akan mengimpor sebanyak 36 unit Ka-52K di mana setiap heli bernilai 20 juta dolar AS.
Heli ini dibeli untuk melengkapi kapal serang amfibi (LHD) Type 075 milik PLA Navy.
Menurut penjelasan, dek kapal Type 075 dapat menampung hingga 30 heli dan memungkinkannya untuk lepas landas secara simultan enam di antaranya.
Mengenai heli Ka-52K yang dijuluki Katran (Mud Shark) ini, dikembangkan Biro Desain Kamov berdasarkan heli serang bertempat duduk ganda (side-by-side) Ka-52 Alligator untuk beroperasi dari atas kapal laut.
Gubahan utama yang terlihat adalah bilah rotor yang bisa ditekuk ke belakang untuk menghemat ruang saat bersandar di atas kapal.
Lalu bagian tengah sayap kecil (stub wing) bisa ditekuk ke dalam untuk menghemat tempat.
Beberapa sistem misi Katran telah disesuaikan dengan peran operasinya di laut. Seluruh badan Ka-52K juga dilabur dengan lapisan antikorosi.
Laiknya Alligator, Katran-pun ditenagai sepasang mesin turboshaft Klimov VK-2500 masing-masing berdaya 2.400 shp.
Kecepatan terbang maksimumnya kisaran 315 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.500 m dan hovering (melayang di tempat) maksimum pada 4.000 m. Jangkauan operasinya (feri) sejauh 1.160 km.
Dalam misinya, Katran dapat dikerahkan untuk memberi dukungan tembakan dari udara dalam operasi serbu amfibi, pengawalan konvoi, dan patroli maritim.
Sebagai penggebuk, Katran dapat membawa rudal jenis Kh-35 (NATO: AS-20 Kayak) yang dapat digunakan untuk melumat kapal perang lawan.
Sebelum China, Militer Mesir adalah pengguna pertama Katran.
Mesir memesan sebanyak 46 unit yang dijuluki Nile Crocodile pada 2015. Sebanyak 30 unit di antaranya telah diterima hingga 2020.
RBS