ANGKASAREVIEW.COM – Komite Kabinet untuk Keamanan (CSC) India telah menyetujui rencana pembelian 464 tank tempur utama (MBT) T-90MS dari Rusia oleh New Delhi. Pembelian senilai 1,93 miliar dolar AS itu ditujukan guna memperkuat 10 resimen kendaraan tempur lapis baja Angkatan Darat India.
T-90MS merupakan versi mutakhir dari keluarga tank T-90S yang dibuat oleh pabrik Uralvagonzavod (UVZ) Rusia. India dipastikan akan merakit tank T-90MS yang dikirim dalam bentuk kit dari Rusia melalui industri dalam negeri, Heavy Vehicles Factory (HVF) di Avadi, Chennai, wilayah India bagian tenggara.
Tautan: Semakin Powerful, Brigade Irak Ganti Tank Abrams dengan T-90S
HVF sendiri bukan baru pertama kali membuat tank dari Rusia, karena sebelumnya telah memproduksi 350-400 tank T-90 Rusia berdasar kontrak lisensi yang dibuat pada 2006-2007.
Lalu sebelumnya lagi, pada 2002, HVF juga telah merakit 400-450 T-90S dalam bentuk kit yang dibeli dari Rusia.

Tautan lain: Butuh 8.000 Rudal Antitank, AD India Sarankan Pemerintah Beli Spike dari Israel
Sementara itu, Badan Akuisisi Kementerian Pertahanan (DAPA) India lebih dahulu telah memberikan lampu hijau untuk rencana pembelian tank ini pada November 2016.
Badan Kerja Sama Teknik-Militer Federal Rusia (FSMTC) mengatakan kepada TASS, Rusia akan memberikan lisensi produksi lebih panjang kepada India dalam hal pembuatan T-90 sehubungan dengan pembelian ratusan tank T-90MS.

Terkait T-90MS, Rosoboronexport menerangkan, tank ini dilengkapi dengan turet baru dan kanon 125mm yang telah ditingkatkan. Tank ini juga dilengkapi dengan sistem kontrol senjata digital otomatis berkemampuan tinggi.
Tautan lain: Dikirim dari Rusia, Kelompok Pertama 32 MBT T-90SK Tiba di Vietnam
Dengan perangkat tersebut, kru tank T-90MS dapat mengidentifikasi dan menghancurkan sasaran tembak secara lebih akurat baik pada siang maupun malam hari.

Tautan lain: Kemhan Rusia Segera Uji Tank Tempur Utama T-14 Armata
Tank ini juga dilengkapi dengan sistem pelindung kru untuk beroperasi di medan perang atau lingkungan yang mengandung serangan nuklir, biologi, dan kimia.
Roni Sontani