AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jauh hari, Lockheed Martin pernah menggagas pengembangan varian amfibi C-130 Hercules yang dilengkapi floating. Sayangnya proyek ini tak pernah terealisasi.
Namun proyek Hercules amfibi itu kembali muncul ke permukaan setelah Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM) tertarik untuk menggunakannya.
Melansir Air Recognition, USSOCOM sekarang tengah berfokus pada persaingan dengan Rusia dan China. Dalam persiangan ini, kawasan Indo-Pasifik adalah salah satu prioritasnya.
Oleh karena itu, ide membawa konsep C-130 Hercules amfibi menjadi kembali relevan.
Selama konferensi yang diselenggarakan oleh USSOCOM untuk industri (SOFIC: Special Operations Forces Industry Conference) Mei lalu, Lockheed Martin menampilkan gambar MC-130 Amphibious Capability (MAC).
Hercules amfibi akan dibangun dari basis MC-130J Commando II, yaitu versi khusus dari seri KC-130J yang digunakan oleh pasukan khusus AS dengan menambahkan perangkat pengapung.
Disebutkan, saat ini sedang dilakukan studi kelayakan untuk mewujudkan Hercules amfibi tersebut. Diperkirakan MAC baru dapat terealisasi sekitar tahun 2025.
Sepintas MC-130J
Pesawat berbadan tambun legendaris ini merupakan wahana angkut multi fungsi sekaligus tanker.
MC-130J menggantikan armada SOF yang menua dari 57 pesawat MC-130E, H, dan P. Pesawat pertama dikirim pada September 2011 dengan pengiriman akhir diharapkan pada tahun fiskal 2025.
Seperti diketahui, varian MC-130J Commando II dirancang untuk melakukan infiltrasi, eksfiltrasi, dan memasok suplai melalui udara (airdrop) serta mengisi bahan bakar dari udara ke pesawat angkut tilt rotor V-22 Osprey.
Lockheed Martin Pesawat beroperasi secara sembunyi-sembunyi atau visibilitas rendah dan terbang pada malam hari di ketinggian rendah. Pesawat bisa mendarat di lapangan terbang kecil ala kadarnya.
Dengan penambahan floating, MC-130J mendapatkan kemampuan baru yakni bisa didaratkan di permukaan air. Mulai dari sungai, rawa, danau ataupun di perairan pantai.
Rangga Baswara Sawiyya