AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) memastikan pembom strategis siluman terbaru, B-21 Raider, akan keluar dari hanggarnya pada awal 2022 dan melaksanakan penerbangan perdana pada pertengahan tahun itu.
Jadi, para penggemar yang menanti kemunculannya di tahun ini harap bersabar hingga 12 bulan ke depan.
Sementara itu, prototipe kedua B-21 saat ini mulai diproduksi di fasilitas Northrop Grumman di Palmdale, California. Hal ini seperti dikatakan Randall Walden, Direktur Kantor Kemampuan Cepat Angkatan Udara.
Awalnya, B-21 dijadwalkan terbang perdana pada akhir tahun 2021. Namun demikian, kata Walden kepada Majalah Angkatan Udara, prediksi memang tidak selalu tepat. Penerbangan perdana pertengahan tahun depan merupakan “pertaruhan yang bagus”.
Lebih jauh ia mengatakan, Raider pertama belum mencapai perakitan akhir. Tetapi, ujarnya, pesawat itu benar-benar mulai terlihat seperti pembom.
“Pesawat kedua, sekarang mulai bergerak ke jalur produksi, akan memungkinkan Angkatan Udara untuk memeriksa badan pesawat,” ujarnya.
Pesawat kedua akan digunakan sebagai pesawat uji struktur. Pesawat tersebut akan menerima berbagai beban untuk memastikan kekuatan struktur sebelum masuk ke jalur produksi.
Sementara itu Wakil Kepala Staf untuk Pencegahan Strategis dan Integrasi Nuklir, Letjen James C. Dawkins Jr, pada 14 Januari 2021 mengatakan, B-21 diprediksi baru tersedia di layanan USAF pada 2026 atau 2027.
Baca Juga: Masih rahasia, AU AS hanya perlihatkan gambar pembom siluman B-21
Kantor Anggaran Kongres AS pada 2018 menyebut, USAF akan mendapatkan 100 pembom ini dengan biaya biaya pengembangan dan pembelian 100 pesawat pertama sebesar 80 miliar USD dihitung dengan kurs tahun 2016.
Spirit Aviation of Wichita, Kansas yang memasok struktur aero pembom B-21 kini mempekerjakan para tenaga kerja Boeing 737 MAX yang telah lebih dari setahun menganggur.
Roni Sont