DAPC-2 Promoter, rantis baru Korps Brimob dari Negeri Ginseng

DAPC-2 PromoterSatpatwal Polda Metro Jaya

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah sukses dengan produknya DAPC-1 (Daeji P&I Armored Personnel Carrier-1), perusahaan asal Korea Selatan Daeji P&I Co. kembali mengembangkan varian baru yang lebih besar dinamai DAPC-2.

Rantis (kendaraan taktis) DAPC-2 dapat menampung maksimum 12 orang termasuk kru.

Mereka aman dalam kabin dengan level perlindungan balistik NIJ IV A atau NIJ Ill yang tahan terhadap peluru senjata api kaliber ringan.

Untuk perlindungan diri menghadapi kerusuhan masa, DAPC-2 dapat dipasangi peluncur gas air mata.

Sedangkan untuk menghadapi teroris dalam operasi penyergapan, kendaraan bisa dipasangi kubah bersenjatakan senapan mesin ringan kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm.

Sebagai perlengkapan opsional, DAPC-2 dapat menggunakan ban jenis TRF (tire run flat) yang masih bisa digunakan meski tertembak. Juga sistem roda yang tekanan anginnya dapat diatur dari kabin atau central tire inflation system (CTIS).

Di Indonesia, produk asal Negeri Ginseng ini terbilang cukup sukses. Varian DAPC-1 telah digunakan oleh Satuan Gegana Brimob Polrii sejak 2013, yang dikenal sebagai rantis Wolf.

Menyusul kemudian Satuan Sabhara Polri pada 2016 yang mulai mendatangkan rantis Tambora. Secara penampilan hampir serupa dengan Wolf.

DAPC-2Daeji Car

DAPC-2.

Paling mudah diamati adalah jumlah daun pintunya. Pada Wolf akses keluar masuk awak melalui dua pintu samping dan satu pintu belakang. Sedangkan Tambora melalui empat pintu samping plus satu pintu belakang.

Begitu juga dengan DAPC-2 sudah dioperasikan oleh Korps Brimob yang dijuluki Promoter sesuai motto Polri yaitu Profesional, Modern, Terpercaya.

Seperti halnya rantis Wolf dan Tambora, Promoter selain digunakan untuk angkut pasukan dan patroli, dapat juga digunakan menghadapi huru hara serta sebagai kendaraan pengawalan VIP.

Rangga Baswara Sawiyya

3 Replies to “DAPC-2 Promoter, rantis baru Korps Brimob dari Negeri Ginseng”

    1. berdasarkan dari yang pernah saya baca dan dengar:
      1. Harga Pindad Komodo lebih mahal dikarenakan komodo murni dibangun untuk keperluan APC, sedangkan DAPC 2-Promoter dibangun dari basis Ford F-series, jadi istilahnya ini truk sipil dikasih casing armor, jadi costnya lebih rendah.
      2. Ada imbal dagang dari korsel, maksudnya gini: korsel banyak beli barang dari Indonesia, nah Indonesia ini yang kurang beli dari korsel, korsel minta dong supaya Indonesia beli juga barang dari mereka, akhirnya Polri jadi “tumbal” buat penuhin imbal dagangnya, karena anggaran polri lebih luwes, tidak seperti TNI/Kemhan yang udah ter-plot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *