AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dibandingkan dengan pesawat tempur lainnya dalam keluarga besar Su-27 (NATO: Flanker), kokpit Su-34 (NATO: Fullback) memiliki kekhasan di mana dua awak kokpitnya duduk berdampingan (side-by-side).
Itu pula yang menyebabkan bentuk dari ruang kokpit pesawat ini melebar ke samping. Walau begitu, sosok sebagai klan Su-27 tetap terlihat pada jet tempur dengan tongkrongan sangar ini.
Dibandingkan dengan induknya, rancangan Su-34 memang beda. Dalam hal kenyamanan bagi pilot, Fullback memberikan hal itu dari ujung kepala hingga ujung kaki kedua awaknya.
Pilot Fullback yang duduk berdampingan seperti di dalam mobil, bahkan dapat beranjak dari kursinya dan berbaring di ruang belakang kursi bila lelah. Russia Today menyebut, pesawat ini dilengkapi dengan toilet dan dapur kecil.
Saat melangkah dari kursi, pilot Su-34 dapat lebih leluasa karena ada konsol avionik di bagian tengah yang dapat didorong masuk ke depan dan dikeluarkan lagi.
Pilot Su-34 naik ke ruang kokpit dari pintu bagian bawah pesawat yang sekaligus berfungsi sebagai ruang untuk penyimpanan roda depan.
Tangga untuk naik ke pesawat dibuat secara khusus menyatu dengan komponen roda pesawat. Jadi, pada saat roda depan diturunkan, pada saat itu pula akan terlihat tangga untuk naik turun ke kokpit.
Panel kontrol Su-34 juga dibuat memikat pada zamannya dan pada versi modern telah ditingkatkan pada pembom tempur yang resmi beroperasi pada tahun 2014 itu.
Pengembangan Su-34 memang dapat dikatakan cukup memakan waktu. Pesawat ini baru memasuki layanan dinas militer setelah hampir seperempat abad setelah penerbangan pertamanya pada 13 April 1990.
Roni Sontani