AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing mendapatkan tiga kontrak senilai 808 juta dolar AS dari USAF terkait program pelatihan dan dukungan pesawat tempur F-15QA Angkatan Udara Qatar Emiri (QEAF).
Kontrak pertama yang belum diumumkan, didapat Boeing pada 2019 untuk mendukung manajemen program F-15QA, pemelihataan, dan pelatihan para awak f-15QA senilai 240 juta dolas AS untuk lima tahun.
Kontrak kedua, senilai 68 juta dolar AS di mana Boeing akan memberikan dukungan pemeliharaan dan logistik kepada QEAF selama pelatihan pra-pengiriman F-15QA yang akan dimulai awal tahun depan.
QEAF akan mengirim pilot dan operator sistem senjata ke AS. Di AS para awak udara ini akan belajar bagaimana mengoperasikan F-15QA secara mandiri sebelum menerima pesawat baru mereka.
Pelatihan mencakup instruksi tatap muka, simulasi, dan operasi penerbangan yang dilaksanakan di dekat fasilitas produksi Boeing F-15 di AS hingga pertengahan 2021.
Setelah itu, Boeing akan mendirikan dan mengoperasikan awak pesawat dan pusat pelatihan pemeliharaan QEAF di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, hingga tahun 2024.
Kontrak yang ketiga, didapatkan Boeing pada November tahun ini senilai 500 juta dolar AS. Boeing akan memberi QEAF suku cadang dan dukungan logistik di dalam negeri setelah pesawat F-15QA dikirim ke Qatar.
“Pelatihan dan pemeliharaan khusus yang diberikan oleh tim kami, ditambah dengan keahlian platform Boeing, memungkinkan kami untuk memberikan solusi holistik kepada Qatar sehingga mereka dapat mengoptimalkan kapabilitas penuh armada mereka dengan tingkat ketersediaan yang tinggi,” kata Tim Buerk, Direktur Layanan pertahanan Timur Tengah untuk Boeing.
Ia menegaskan, kemitraan berkelanjutan Boeing dengan Qatar akan meningkatkan kesiapan dan kekuatan QEAF.
F-15QA merupakan varian lanjutan pesawat F-15. F-15 canggih ini menyuguhkan teknologi terbaru yang menawarkan kecepatan, jangkauan, dan muatan lebih banyak daripada jet tempur lain di kelasnya.
Boeing akan mengirimkan 36 unit F-15QA ke Qatar mulai tahun tahun depan.
Roni Sontani