AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kendaraan taktis (rantis) lapis baja pengangkut pasukan, Turangga APC (Armoured Personnel Carrier) 4X4 telah melengkapi kekuatan Batalyon Komando (Yonko) 465/Paskhas “Brajamusti” pada Senin, 27 Juli 2020.
Satu unit kendaraan yang diterima batalion Korpakshas yang berada di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat ini sebelumnya telah selesai menjalani pengujian dan pemeriksaan di Markas Komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Bandung, Jawa Barat.
Turangga APC 4X4 dibangun oleh PT Karya Tugas Anda (Tugas Anda Defence/TAD) di Jawa Timur menggunakan basis mobil Ford 550 Super Duty termasuk sasis, mesin diesel turbo V8 6.700 cc, transmisi, dan suspensinya.
Kendaraan berbobot maksimal 8.845 ton dan berdimensi panjang 6,4 m, tinggi 2,4 m, dan lebar 2,4 ini mampu membawa 12 personel atau muatan 1.000 kg. Di jalan raya, rantis ini dapat dipacu hingga kecepatan maksimum 110 km/jam.
Lantai Turangga APC menggunakan konstruksi V-hull dengan lapisan baja penahan ledakan. Sementara untuk kompartemen penumpang dilapisi baja dengan ketahanan tembakan peluru kaliber 7,62 mm dari jarak 10 m.
Rantis Turangga diberikan kepada Yonko 465/Paskhas untuk meningkatkan mobilitas dan kecepatan satuan tersebut di medan operasi.
Komandan Yonko 465/Paskhas Letkol Pas Jhoni Imanuel Laimeheriwa mengatakan, Rantis Turangga APC 4×4 akan digunakan oleh “Brajamusti” untuk mendukung aksi penyerbuan cepat, pengawalan konvoi, dan patroli pengamanan bandara.
Dengan adanya rantis ini, diharapkan dapat meningkatkan moril dan kepercayaan diri prajurit dalam melaksanakan tugas operasinya.
Korpaskhas menggunakan sejumlah kendaraan taktis buatan dalam negeri seperti DMV-30T dan DMV-30A buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), rantis Anoa dan Komodo buatan Pindad, serta rantis P2 APC dan P6 ATAV buatan PT SSE.
Roni Sontani
Grill nya rawan tertembak, cukup dg kaliber kecil, kena radiator langsung ngebul.. Mogok. Knp ngga di kasih kisi2 dari flat baja spt rantis komodo.