AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India dan Indonesia telah bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Hal ini diumumkan Kementerian Pertahanan India menyusul pertemuan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di New Delhi pada Senin, 27 Juli 2020.
Disebutkan, kedua menteri telah mengidentifikasi peluang-peluang potensial untuk proyek bersama dalam bidang produksi pertahanan dan teknologi antara Indonesia dan India.
“Kedua menteri berkomitmen untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral di bidang-bidang tersebut (produksi pertahanan dan teknologi) dan membawanya ke tingkat pengiriman berikutnya,” tulis Kementerian Pertahanan India seperti dikutip Janes.
Kementerian Pertahanan India tidak merinci lebih detail apa-apa yang dimaksud tersebut.
Namun demikian, sejumlah media India mengutip sumber yang tidak disebutkan, menyatakan bahwa kedua menteri pertahanan membicarakan kemungkinan ekspor rudal jelajah jarak menengah BrahMos.
Rudal ini, juga ditawarkan India kepada negara-negara peminat di kawasan Asia Tenggara.
Rudal BrahMos (diberi kode PJ-10) merupakan rudal jelajah supersonik jarak menengah yang ditenagai mesin ramjet.
Rudal ini merupakan hasil pengembangan bersama Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India dengan NPO Mashinostroyeniya dari Rusia. Keduanya membentuk usaha bersama bernama BrahMos Aerospace.
PJ-10 dikembangkan dari basis rudal jelajah P-800 Oniks buatan Rusia. BrahMos dibuat dalam tiga versi untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Roni Sontani
Klo Bal-E lebih murah, keknya mending ambil bal-e dari rusia, bisa ambil dgn jumlah yg lbh banyak, secara ukuran juga ga segede brahmos/yakhont.
Deteren? klo ambilnya banyak trus disebar di perbatasan2 tetangga yg rese pasti segan juga lah, hehehe… =D