Typhoon atau Super Flanker? Dubes Supriyadi: Kontrak Su-35 tidak dibatalkan

Su-35Sukhoi

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di tengah polemik mengenai keinginan Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk membeli 15 jet tempur Eurofighter Typhoon “Tranche 1” bekas pakai Angkatan Udara Austria, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi, menyatakan bahwa Jakarta tidak membatalkan kontrak pembelian 11 Su-35 dengan Moskow.

Dubes Supriyadi menjawab hal itu dalam wawancara dengan media Rusia yang menanyakan soal kelanjutan kontrak pembelian 11 Su-35 senilai 1,14 miliar dolar AS yang telah ditandatangani Jakarta pada Februari 2018.

“It is still going on,” kata Supriyadi menanggapi pertanyaan terkait jet tempur Su-35 (NATO: Flanker-E) yang sering dijuluki sebagai “Super Flanker” ini.

Ditambahkan oleh diplomat senior itu bahwa sebagai negara yang independen, Indonesia punya hak untuk membeli perlengkapan militer dari sumber mana pun yang dipilih.

“We understand there is some concern from a certain country, but we are an independent country. We have military equipment bought from many countries. We can get it from the US, from Europe, but also from Russia. It is up to us to decide,” ujar Supriyadi seperti diberitakan Sputnik pada 24 Juli 2020.

Sebagaimana diketahui, Menhan Prabowo Subianto telah berkirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tanner, melalui surat berkop Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tertanggal 10 Juli 2020.

Dalam surat bernomor: 60/M/VII/2020 itu dituliskan subjek: Proposal pembelian pesawat Eurofighter Typhoon.

Dalam petikan surat tersebut, Prabowo menuliskan: To achieve my target to modernizing the Indonesian Air Force, I would therefore, like to propose to enter into official deliberations with you, your Excellency, on purchasing all 15 Eurofighter Typhoon from Austria for the Air Force of Republic Indonesia.

Surat-Prabowo-ke-Menhan-Austria

Surat yang bocor ke publik dan beredar di lini massa itu telah menjadi perbincangan yang terus menggelinding dan menjadi polemik berbagai pihak.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan, Prabowo belum menyampaikan niatnya untuk membeli 15 jet tempur Typhoon bekas pakai Angkatan Udara Austria. Hal ini pun belum dibahas di parlemen.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Menhan Prabowo Subianto tidak terburu-buru memutuskan untuk membeli 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas Austria. Meutya meminta Prabowo memiliki kajian dan pertimbangan yang matang terkait kesiapan pemeliharaan pesawat ini nantinya.

“Sebatas rencana dan mempelajari silakan saja, namun perlu ditimbang betul mengenai kesiapan pemeliharaan dan suku cadang. Karena ini menambah lagi jenis pesawat tempur dari yang sudah, ada Sukhoi dan F-16. Dikaji lagi dulu, jangan tergesa-gesa,” kata Meutya kepada Kompas, (22/7).

Tambah armada helikopter Mi-17V-5

Selain menjawab soal kontrak Su-35 yang masih dipegang teguh oleh Jakarta, Dubes Mohamad Wahid Supriyadi juga mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menambah pembelian helikopter Mi-17V-5 dari Rusia.

“The Indonesian armed forces also utilize 12 Russian Mi-17B5 and 5 Mi-35 helicopters. A proposal for the further purchase of Mi-17B5 helicopters is currently in process at the Indonesian Ministry of Defence,” kata Supriyadi.

Selain itu, lanjutnya, kedua negara sedang mengimplementasikan kontrak pembelian 43 kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan kendaraan angkut personel lapis baja amfibi BT-3F senilai 175 juta dolar AS untuk Korps Marinir TNI AL.

Roni Sontani

7 Replies to “Typhoon atau Super Flanker? Dubes Supriyadi: Kontrak Su-35 tidak dibatalkan”

  1. Rencana pembelian su-35 wajib diteruskan dan dinyatakan,itu pilihan sangat tepat!!!,su-35 lebih canggih ketimbang euro thypoon,bukti nyata: top speed yg dimiliki su-35 capai 2400 kph,jarak terbang maximum dg internal fuel tank capai 3600 km,jangkauan radar irbisnya capai 400 km,memiliki thrust vektoring nozzele yg bisa diubah sudutnya hingga semakin lincah dlm bermanuver,memiliki kemampuan superanuver mengalahkn jet tempur buatan barat manapun walauf-22 raptor,jet ini sudah tergolong jet tempur gfnerasi 4++ yg setengah mengantongi technologi siluman(stealth),harga lebih murah ketimbang jet buatan barat manapun dg kualitas mumpuni,jadi”SUNGGUH BODOH KALAO JADI BELI F-16 VIPER/ EURO F THYPOON,JET2 INI TECHNOLOGINYA MASIH dibawah su-35 rusia,dan lebih sakti su-35 ketimbang dua jet tsb,termasuk jangkauan terbang,panjang wilayah udara nkri hampir 6000 km,maka jet tempur yg cocok adalah yg kangkauan terbangnya jauh,dan itu hanya dimiliki “DINASTI SUKHOI”,KEMUDIAN DARI SIKAP BARAT,TERUTAMA USA DAN ANTEKNYA YG GAMPANG SEKALI MENGEMBARGO!!?!?,DAN NKRI PERNAH DIEMBARGO BERTAHUN2 ,SAMPAI AKHIRNYA EMBARGO DICABUT PRESIDENOBAMA,APA HAL INI TIDAK DIPIKIRKAN OLEH PEMERINTAH ATAU TNI?????,KALAU TNI JADI BELI VIPER DAN EUROF THYPOON KEMUDIAN KARENA ADA MASALAH TRUS SPARE PART DIEMBARGO APA ENGGAK KAPOOOK??????!!!!,JGN SAMPAI KECEBUR KELUBANG YG SAMA!!!?,MOHON SELURUH PIHAK YG TERKAIT PERHATIKAN SOAL INI!!!,BAGAIMANAPUN EURO F THYPOON ADALAH JET RESMI UNI EROPA YG MEREKA SEMUA MASUK NATO DAN ANTEK USA DAN ISRAEL,JADI SIFAT MEREKA GAK JAUH BEDA DG USA YG SANGAT GAMPANG EMBARGO,MAKA PILIHAN PAK JOKOWI DAN BU MEGA MEMBELI ALUT SISTA DARI RUSIA ADALAH PILIHAN PALING TEPAT DAN BENAR!!!,INI BUKAN SOAL KOMUNIS ATO DEMOKRASY,TAPIINI SOAL KERJASAMA MILITER YG PALING MFNGUNTUNGKAN BAGI NKRI,KITA TETAP DEMOKRASI PANCASILA,KERUSIA KITA BORONG ALUTSISTA DAN KERJASAMA MILITER DAN SUKUR2 KALO BISA TRANFER OF TECHNOLOGI SBGMNA AMANAT UUD,MAKA RENCANA PEMBELIAN F-16 VIPER DAN EURO THYPOON HARUS DIBATALKAN!!! SEKALI LAGI DEMI KEDIGDAYAAN DAN KEJAYAAN NKRI TERUTAMA TNI NYA!!!

    1. Sangat setuju, untuk program rencana Sukhoi SU-35 lebih realistis karena kita sudah mempunyai SU27 dan SU30 untuk menjadi dasar pengembangan dan operasionalisasinya.

  2. Bukti nyata!!!,beberapa unit f-22 raptor dan f-35 lighting 2 takut dg 4 unit su-35 rusia dilangit syiria,mereka memilih kabur daripada dogfight dg su-35 ,padahal f-22 raptordan f-35 adalah jet te.pur generasi kelima,inilah alasan kenapa USA berusaha agar nkri batal membeli su-35 bm superflanker!KAMI SBGI ANAK BANGSA YG CINTA TANAH AIR PERLU PEDULI SOAL INI,KAMI PRIHATIN SEKALI MELIHAT ALUTSISTA NKRI YG SUDAH KETINGGALAN JAMANBAHKAN KURANG.

  3. No coment berita basi.???? kalau benar benar beli su 35, sudah dari dulu su 35 sudah datang, Pak Presiden dan Pak Menhan dulu sudah bilang kalau tidak salah tahun 2018/2019 su 35 akan tiba di Indonesia, tapi sampai sekarang …….. ????

  4. ga dibatalin, cuma diulur2 aja. Masih kentang skema pembayran yg belum dsetujui kedua belah pihak, blom lagi mikirin sanksi caatsa. Mungkin mereka lg atur strategi biar sukhoi dateng, caatsa pun lewat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *