AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur F-15EX Advanced Eagle yang sedang dibuat untuk Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mendapatkan perhatian yang cukup luas karena kemampuannya membawa persenjataan yang sangat banyak. Pesawat turunan F-15E Strike Eagle pendamping F-35 dan F-22 ini pun mendapat sebutan sebagai “Weapons Truck”.
Belum lama ini, produsen pembuat F-15EX yaitu Boeing, menyebut bahwa pihak perusahaan sedang mempersiapkan kemungkinan adanya kesepakatan dengan Israel yang akan turut mengakuisisi pesawat ini.
Israel, bukanlah pengguna baru F-15 karena Tel Aviv pun bahkan sudah memiliki F-15I Ra’am (Thunder). Namun bagi India, hal ini merupakan barang baru.
Prat Kumar, Wakil Presiden Boeing dan Manajer Program untuk F-15, mengatakan Boeing sedang dalam proses menanggapi permintaan informasi dari Israel untuk 25 F-15 baru dan meng-upgrade 25 F-15I yang sudah dimiliki.
Sementara mengenai India, Boeing menyebut New Delhi sebagai salah satu calon pembeli potensial untuk F-15. Namun demikian, pihak perusahaan belum melakukan pembicaraan lebih lanjut karena hal ini harus mendapat izin terlebih dahulu dari pemerintah Amerika Serikat.
F-15EX Advanced Eagle mencuat ke permukaan setelah USAF pada awal pekan ini mengumumkan akan mengakuisisi hingga 200 unit jet tempur ini.
Kontrak pertama pembelian 8 F-15EX telah ditandatangani senilai 1,2 miliar dolar AS dan akan diikuti dengan kontrak 12 unit F-15EX di tahun depan. Selanjutnya akan menyusul lagi pemesanan 64 unit F-15EX dalam lima tahun ke depan.
F-15EX pertama dijadwalkan dapat diterima oleh USAF pada tahun depan.
USAF sedikitnya akan mengakuisisi 144 F-15EX dengan nilai taksiran kontrak mencapai 22,89 miliar dolar AS.
Roni Sontani