AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selain peluncuran proyek upgrade jet tempur F-5E/F Super Tigris pada 14 November lalu di Wing 6 Pangkalan Udara RTAF Don Mueang, Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) juga meresmikan Skadron Pesawat Tanpa Awak U1 buatan lokal.
Diketahui, RTAF telah memesan drone U1 lengkap dengan Sistem Kendali Darat (GCS) pada awal 2017.
Drone U1 dikembangkan berdasar desain UAV Sky Scout yang dibuat oleh perusahaan lokal RV Connex. Disebutkan, U1 memiliki konten lokal sebanyak 90 persen.
Tak banyak informasi mengenai spesifikasi detail drone U1. Situs Thai Post menyebutkan, drone U1 memiliki kemampuan mengudara delapan jam atau jangkauan sekitar 100 km.
Sebanyak 17 unit drone U1 selanjutnya ditempatkan di Skadron 206 berbasis di Pangkalan Udara Watthana Nakhon, Provinsi Sa Kaeo.
Drone U1 akan ditugaskan untuk mengawasi wilayah di perbatasan bagian Selatan Thailand.
Drone U1 sendiri bukanlah pesawat intai tanpa awak pertama yang digunakan oleh RTAF. Sejak 2016 RTAF diperkuat 5 unit UAV Aerostar. Drone buatan Israel ini ditempatkan di Skadron 404.
Selain RTAF, drone U1 juga telah dipesan oleh Angkatan Laut Thailand (RTN) pada Januari 2019 dengan nilai proyek sekira 109.000 bath (3,5 juta dolar AS).
Drone U1 akan digunakan oleh RTN untuk pengawasan wilayah maritim Negeri Gajah Putih.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider