AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) dilaporkan telah memutuskan untuk menolak pengiriman dua unit pesawat angkut militer A400M dari Airbus. Penolakan dilakukan karena mereka menemukan adanya masalah teknis pada pesawat ini dan perlu dilakukan inspeksi yang menyeluruh.
Masalah teknis dimaksud di antaranya adalah ditemukannya beberapa mur di baling-baling pesawat yang tidak terpasang secara sempurna. Sehingga, hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan torsi yang tidak benar.
Luftwaffe mengatakan, jika masalah ini tidak segera diidentifikasi dan dibenahi, kerusakan struktur pada baling-baling dan porosnya dapat terjadi.
Luftwaffe saat ini telah menerima 31 A400M dari 53 unit pesanan kepada Airbus Defence and Space.
Sementara itu, menanggapi temuan Luftwaffe Airbus mengatakan kepeduliannya terhadap apa yang telah disampaikan.
Namun demikian, kata Airbus, hal itu bukan termasuk dalam masalah keselamatan kritis pesawat. Semua pelanggan A400M tetap dapat mengoperasikan pesawat tersebut.
“Kami peduli dengan temuan-temuan terkait masalah mur di baling-baling pada beberapa pesawat pelanggan kami. Tapi ini bukan bagian dari keselamatan kritis. Para pelanggan kami dapat meneruskan pengoperasian pesawat ini,” ujar Airbus seperti dikutip Reuters.
Ditambahkan, Airbus akan bekerja dengan Europro International (EPI) konsorsium penyedia mesin dan Ratier-Figeac perusahaan penyedia baling-baling pesawat ini untuk melakukan inspeksi.
Tidak hanya masalah mur pada baling-baling, Luftwaffe mengklaim masalah teknis lainnya pada A400M. Seperti gantungan mesin, ruang bakar mesin, engine flaps, serta perlunya dilakukan deteksi retakan pada beragam komponen.
Luftwaffe bahkan menandaskan, A400M belum sepenuhnya dapat digunakan untuk melakukan semua misi.
Roni Sontani